Selasa 28 Jan 2025 17:00 WIB

Dikira Kemalingan, Alarm Motor Penyelamat Warga dari Kebakaran Rumahnya

Rumah korban kebakaran hingga membuat alarm sepeda motor berbunyi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Antara
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Sebuah rumah milik warga di Perumahan Grage Manoa Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, terbakar, Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB. Sebelum menyadari rumahnya terbakar, pemilik rumah telah menyelamatkan diri lewat jendela karena dikira ada maling.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat pemilik rumah, LAA (29) sedang tidur bersama anaknya, DIJ (5). Tiba-tiba mereka terbangun karena mendengar bunyi alarm dari sepeda motornya yang disimpan di ruang keluarga. “Pemilik rumah mengira bahwa rumahnya kemalingan,” ujar Andri.

Baca Juga

Pemilik rumah yang merasa ketakutan kemudian membawa anaknya keluar lewat jendela kamar. Mereka selanjutnya berteriak meminta pertolongan satpam dan warga sekitar.

Mendengar teriakan itu, satpam dan warga pun berdatangan. Namun bukannya mendapati pencuri, mereka justru melihat kepulan asap dari atap rumah rumah. Ternyata, rumah tersebut kebakaran hingga membuat alarm sepeda motor berbunyi.

Melihat hal itu, satpam yang bernama Deri Candra (24) langsung memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Upaya itu berhasil hingga api menjadi padam.

Meski demikian, kejadian tersebut tetap dilaporkan ke Polsek Cilimus dan diteruskan ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kab.uoaten Kuningan. Setelah menerima laporan tersebut,petugas pemadam kebakaran datang dan langsung melakukan investigasi kebakaran. “Penyebab kebakaran diduga akibat dari korsleting listrik dari colokan TV yang tidak pernah dicabut, yang menimbulkan percikan api yang membakar barang-barang di dalam rumah tersebut,” kata Andri.

Tak hanya membakar ruangan di dalam rumah, api juga melalap berbagai perabot dan barang berharga milik korban, termasuk 20 gram mas kawin. “Total nilai kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 66.300.000,” kata Andri.

Andri pun mengimbau agar warga mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran, baik yang diakibatkan dari tungku, gas, listrik, pembakaran sampah dan lainnya. Di antaranya dengan menghindari penggunaan colokan yang menumpuk dan menggunakan kabel listrik yang standar dan lampu listrik yang ber SNI untuk menghindari terjadinya konsleting listrik. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement