Kamis 20 Feb 2025 14:17 WIB

Pendaki yang Hilang di Gunung Manglayang Sumedang Ditemukan Selamat, Ini Kondisinya

Korban diduga tersesat saat melakukan pendakian melalui jalur Barubereum

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Tim SAR Bandung melakukan pencarian di Gunung Manglayang
Foto: Dok Republika
Tim SAR Bandung melakukan pencarian di Gunung Manglayang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wendi Al Farizi warga asal Rancaekek, Kabupaten Bandung yang hilang saat mendaki di Gunung Manglayang Ditemukan selamat sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu (19/2/2025). Ia mendaki sejak Ahad (16/2/2025) lalu dan sempat dinyatakan hilang beberapa hari lalu.

Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya mengatakan pendaki Wendi ditemukan pukul 18.00 WIB dalam keadaan selamat. Selanjutnya yang bersangkutan dibawa ke Rumah Sakit AMC untuk pemeriksaan lebih lanjut dan observasi. "Saudara Wendi sudah kembali ke basecamp Barubereum. Alhamdulillah hasil pengecekan nakes sementara tanda-tanda vital masih normal," ujar Awang, Rabu (19/2/2025).

Baca Juga

Namun begitu, ia mengatakan belum dapat dilakukan komunikasi. Pihak dokter sudah menyarankan agar korban dirawat inap akan tetapi masih menunggu dari keputusan keluarga yang bersangkutan.

Awang mengatakan korban diduga tersesat saat melakukan pendakian melalui jalur Barubereum, Kabupaten Sumedang, di Gunung Manglayang. Ia melanjutkan petugas mendapati bahwa korban meminta izin kepada petugas basecamp untuk mendaki sendiri.

"Merasa curiga kemudian petugas base camp mengikuti Wendi sampai dengan tanjakan galau dan setelah melihat korban aman akhirnya petugas kembali pulang ke base camp," ungkap dia.

Sebelumnya, Tim SAR Bandung melanjutkan pencarian terhadap pendaki Wendi Al Farizi (23 tahun) asal Rancaekek, Kabupaten Bandung yang hilang di Gunung Manglayang, Kabupaten Sumedang, Rabu (19/2/2025). Ia mendaki sejak Ahad (16/2/2025) lalu dan hingga saat ini masih belum ditemukan.

Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan SAR Bandung Mamang Fatmono mengatakan Tim SAR Bandung memulai kembali pencarian dengan memantau udara menggunakan drone UAV thermal. Selanjutnya, melakukan penyisiran dari basecamp Barubereum ke posisi terakhir korban di puncak bayangan dengan menggunakan pencarian cepat. "Pencarian cepat yaitu langsung menuju lokasi terakhir survivor (pendaki) karena kemungkinan survivor masih bertahan masih tinggi," kata dia, Rabu (19/2/2025).

Ia melanjutkan lokasi terakhir pendaki berkomunikasi dengan keluarga yaitu di luncak Bayangan. Selain itu, masih terdapat beberapa titik lokasi di puncak bayangan yang belum tersisir sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement