REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), masih melakukan perhitungan realokasi anggaran tahun 2025 ini. Dari perhitungan sementara, total dana realokasi yang dikumpulkan mencapai Rp5,4 triliun.
Menurut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dana realokasi ini nantinya akan dibuat peraturan kepala daerah, yaitu peraturan gubernur, yang menjabarkan seluruh belanja-belanja dari hasil pemindahan anggaran tersebut.
"Realokasi yang hari ini mencapai Rp5,4 triliun. Itu, kemudian beranjak turunannya seperti apa kami sampaikan. Walaupun baru dalam gambaran-gambaran umum belum sampai pada judul per item jenis kegiatan yang akan dikerjakan," ujar Dedi, Selasa (4/3/2025).
Dedi mengatakan, kemungkinan anggaran ini bisa mengalami penambahan dan pengurangan. Artinya, jumlah tersebut masih belum final dan akan dianalisa terlebih dahulu hingga pekan depan. "Lagi dianalisia lagi, siapa tahu dari besok dan lusa masih ada ditemukan sesuatu yang bisa kami realokasikan," katanya.
Realokasi anggaran ini, kata dia, sudah berdasarkan visi dan misi atau janji politik yang disampaikannya dalam masa kampanye Pilkada 2024. "Justru dengan realokasi ini sesungguhnya Sudah bisa Kalau saya sampaikan Visi-misi saya sudah terjermahkan Lewat APBD ini sudah 70 persen jadi tahun depan itu tinggal 100 persen," katanya.
Realokasi ini, kata dia, nantinya dialokasikan pertama adalah pembangunan infrastruktur jalan di Provinsi Jawa Barat. Kemudian pembangunan ruang kelas baru, pembangunan sekolah baru, pembangunan puskesmas rawat inap, pembangunan rumah rakyat miskin, pembangunan jaringan listrik, untuk masyarakat yang belum teralih listrik.
Ada juga jaringan air bersih, beasiswa kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya. Seperti, Penerangan Jalan Umum (PJU), dulu dianggarkan sekitar Rp40 miliar hari ini menjadi Rp600 miliar Jadi perubahannya bisa mencapai 1000 persen.
Menurutnya, semua alokasi tersebut merupakan janji politiknya yang harus direalisasikan kepada masyarakat Jawa Barat. "Sebenarnya apa yang menjadi janji politik Karena janji politik saya kan Infrastruktur jalan, layanan air bersih, pembangunan rumah sakit. Kemudian penyiapan lapangan kerja dengan mendorong investasi," katanya.
Selain itu, kata dia, beasiswa, sekolah baru rumah rakyat miskin, dan jaringan listrik. "Karena saya targetkan Seluruh janji politik saya itu tercapai dalam waktu 2 tahun 2025-2026," kata Dedi.
Diketahui Gubernur dan Wakil Gubernur Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memiliki visi yang dirangkum dalam slogan Jawa Barat Istimewa, di mana hal ini berisikan gambaran umum, latar belakang dari Tanah Pasundan ini. Melalui slogan itu, keduanya juga memastikan akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada.
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan juga berambisi membangun SMK negeri semi militer di Jawa Barat. Dedi Mulyadi mengklaim sudah menyusun beberapa konsep untuk rencana ini. Sekolah itu nantinya akan menampung beberapa siswa-siswi dan bukan wajib militer. Melainkan nantinya akan meniru beberapa sekolah semi militer yang ada di Indonesia.