REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kurang dari dua pekan sebelum lebaran, Pemprov Jabar diingatkan untuk segera mempersiapkan arus mudik. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi I DPRD Jabar dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Tedy Rusmawan.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang padat, Provinsi Jabar perlu perhatian ekstra dalam menghadapi arus mudik tahun ini. ‘’Persiapan menjelang arus mudik, khususnya di daerah-daerah yang rawan bencana, harus diperhatikan,’’ ujar Tedy kepada Republika, Rabu (19/3/25).
Sampai saat ini, pihaknya belum mendengar adanya rapat koordinasi untuk mempersiapkan arus mudik lebaran. DPRD Jawa Barat, tegas Tedy, akan terus mengawal semua persiapan arus mudik demi kepentingan masyarakat.
Tedy mengatakan, seluruh pihak harus terlibat untuk menyukseskan arus mudik tahun ini. Ia memberikan contoh langkah konkret yang dapat dilakukan oleh berbagai instansi. Mislanya BPBD Jabar, dapat menyosialisasikan kepada masyarakat di daerah yang rawan longsor, serta memberikan informasi terkait prakiraan cuaca.
Selain itu, sambung Tedy, Dinas Perhubungan (Dishub) juga diharapkan bisa memastikan bahwa kendaraan yang digunakan selama mudik dalam kondisi laik jalan, dan melakukan inspeksi mendalam di terminal-terminal transportasi.
“Dengan memastikan kendaraan laik jalan, kita bisa meminimalisasi angka kecelakaan. Sidak yang dilakukan oleh Dishub juga penting untuk memberantas travel bodong yang merugikan industri transportasi dan masyarakat,’’ tambahnya.
Travel bodong, kata Tedy, sering kali mengabaikan aspek keselamatan dan kerap mematok harga yang tidak wajar. Pihaknya tidak ingin masyarakat dirugikan dengan ulah travel bodong.
Tedy berharap, pihak yang terlibat dalam persiapan arus mudik lebaran bisa bekerja sama untuk menciptakan kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat. Keamanan, kenyamanan, dan keselamatan menjadi prioritas utama agar perjalanan mudik berjalan lancar dan tanpa hambatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika