REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wali Kota Bandung M Farhan mengantisipasi terjadi ledakan atau penambahan sampah saat libur Lebaran 1446 Hijriah. Oleh karena itu, Pemkot Bandung melakukan sejumlah upaya antisipasi untuk meminimalisasi ledakan sampah di Kota Bandung.
"Dalam dua pekan ke depan ini, kalau dibiarkan akan terancam Bandung lautan sampah," ujar Wali Kota Bandung, Kamis (27/3/2025).
Farhan mengatakan solusi yang akan dilakukan yaitu frekuensi pengangkutan sampah akan lebih tinggi. Sebab pengolahan sampah belum banyak dan antisipasi masyarakat membuang sampah di pinggir jalan disertai sanksi yang akan diberikan langsung.
"Dari 1.200 ton per hari yang mesti diurus baru punya 300 ton bisa diolah sisanya maka diharapkan diolah warga melalui program kang Pisman misal 400 RW. Kalau satu RW sekitar 100 kilogram sudah 40 ton tambahan, mudah mudahan mengurangi sampah," katanya.
Menurut Farhan, saat libur lebaran potensi sampah meningkat disebabkan terjadi peningkatan jumlah orang. Oleh karena itu pihaknya sudah mengintruksikan kepada jajaran agar siaga. "Frekuensi pengangkutan (sampah) lebih tinggi, memakai insenerator dan pengolahan organik menampung sampah lebih banyak," kata dia.
Ia menyebut penggunaan insenerator akan ditempatkan di sejumlah wilayah. Farhan mengatakan pembakaran sampah tidak dilakukan secara langsung akan tetapi menggunakan termal.
Ia mengaku saat ini mengkhawatirkan sampah plastik dari para pedagang yang berjualan pakaian lebaran yang banyak. Oleh karena itu, ia meminta pedagang pakaian lebaran mengumpulkan sampahnya dan dilakukan daur ulang. "Sampai hari ini belum ada teknologi yang mengatasi sampah," kata dia.