Jumat 11 Apr 2025 18:58 WIB

Libur Lebaran 2025 Jumlah Wisatawan di Jabar Meningkat, Wisata Alam Masih jadi Primadona

Wisata religi dan budaya seperti Masjid Al Jabbar mengalami lonjakan wisawatan

Objek wisata Pantai Barat Pangandaran kembali ramai oleh wisatawan (Ilustrasi)
Foto: Pemkab Pangandaran
Objek wisata Pantai Barat Pangandaran kembali ramai oleh wisatawan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah tempat wisata di Jawa Barat (Jabar) masih menjadi tujuan favorit masyarakat di momen libur Lebaran 2025. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Iendra Sofyan, jumlah wisatawan yang berlibur ke Jabar mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurutnya, peningkatakan ini terjadi disebabkan beberapa faktor. Seperti, durasi libur lebaran yang panjang, pemberantasan pungli dan premanisme, serta kesiapan stakeholder terkait dalam menyambut datangnya wisatawan.

Baca Juga

"Ini menjadi agenda tahunan yang memang selalu dipersiapkan. Kami dari provinsi tentunya berkoordinasi dengan pemilik tempat-tempat wisata, baik yang dikelola kabupaten/kota ataupun swasta. Selain itu sisi kemacetannya tidak separah tahun lalu. Jadi karena liburnya panjang, masyarakat bisa mengatur waktu lebih leluasa," ujar Iendra, Jumat (11/42025).

Menurut Iendra, wisata alam masih menjadi primadona di Jabar. Selain itu, wisata religi dan budaya seperti Masjid Al Jabbar (Kota Bandung) serta Keraton Kasepuhan (Kota Cirebon) juga mengalami lonjakan wisawatan di momen liburan ini. 

Iendra berharap tren positif tersebut dapat dipertahankan. Ke depannya kunjungan wisatawan diinginkan merata di seluruh kabupaten/kota Jawa Barat agar memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.

"Kami akan kerja sama dengan kabupaten/kota untuk meratakan kunjungan wisatawan agar tidak menumpuk di salah satu destinasi saja. Bersama-sama kita perlu memikirkan inovasinya sehingga muncul daya tarik atau atraksi baru yang lebih menarik lagi," papar Iendra.

Selain itu, kata dia, akses juga harus ditingkatkan lagi kondisinya agar memberikan kenyamanan. Serta, keamanan di lokasi wisata juga perlu ditingkatkan lagi. "Pak Gubernur sudah melaunching MoU dengan Kepolisian dan TNI untuk berantas premanismen. Prinsipnya kita perlu berkolaborasi, baik dari sisi pemerintah, pengelola swasta, dan juga masyarakat. Sebab pariwisata ini efek dominonya sangat besar sehingga harus dipastikan berjalan dengan baik," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement