REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Iwan Koswara mengapresiasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat 2025–2029.
Menurutnya, dokumen ini bukan sekadar peta jalan pembangunan lima tahunan, melainkan peradaban berbasis nilai dan jati diri tatar Sunda.
“Jarang sekali kita lihat RPJMD yang tak hanya bicara angka dan proyek, tapi juga mengakar pada kearifan lokal seperti Pancaniti dan Tritangtu. Ini istimewa,” kata Iwan kepada Republika, Sabtu (26/4/25).
Kang Ikos sapaan akrab Iwan koswara menilai RPJMD kali ini menunjukkan keseriusan untuk menjemput cita-cita luhur: mewujudkan Jabar Istimewa, Lembur Diurus, Kota Ditata.
"Kalimat itu bukan sekedar retorika. Di dalamnya tertanam satu semangat untuk menjadikan pembangunan bukan sekadar dari atas ke bawah, tapi dari dalam ke luar, dari hati masyarakat sendiri," ujarnya.
Yang membuat Kang Ikos paling terkesan adalah pendekatan Gerbang Pancaniti dan Gerbang Pancawaluya yang dijadikan landasan strategis. Lima titian pembangunan yang dimulai dari Niti Hati hingga Niti Sajati, menurutnya, menjawab kebutuhan zaman yang kian kompleks namun tetap butuh keseimbangan batin dan akal.
“Ini luar biasa. Di tengah era digital dan artificial intelligence, Jabar justru merumuskan strategi berbasis nilai silih asah, silih asih, silih asuh. Ini bukan mundur ke belakang, tapi melompat ke depan dengan akar yang kokoh,” ucapnya.
Sebagai legislator muda, Kang Ikos juga menyoroti keberanian RPJMD 2025-2029 dalam mengintegrasikan pembangunan dan memperhatikan ketimpangan wilayah desa-kota.
“Jangan sampai kota makin gemerlap, tapi lembur tetap gelap. RPJMD ini memberi harapan agar pembangunan lebih merata,” tambahnya.
Sebagai legislator, Kang Ikos berkomitmen mengawal agar semangat ini tidak berhenti di atas kertas. “RPJMD ini sudah sangat visioner. Tugas kami memastikan pelaksanaannya. Kami siap jadi mitra konstruktif Pemprov Jabar,” pungkasnya.