REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT--Kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dikepung bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di beberapa desa di Kecamatan Lembang, Rabu (14/5/2025) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsor menerjang area pemancingan ikan di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, KBB yang menyebabkan puluhan pemancing nyaris tertimbun longsor.
Kapolsek Lembang, Kompol Hadi Mulyana mengatakan saat kejadian ada sekitar 25 pemancing yang sedang berada di area pemancingan. Mereka dikagetkan dengan tanah longsor yang terjadi tiba-tiba. "Awalnya ada informasi 25 pemancing tertimbun, tapi kami luruskan informasinya bahwa itu tidak benar. Jadi tidak ada yang tertimbun, hanya terkena material tanah longsornya sedikit saja," ujar Hadi saat dikonfirmasi.
Dari 25 pemancing yang terkena limpasan material tanah longsor, sekitar lima pemancing mengalami luka-luka. Mereka kemudian dievakuasi ke puskesmas terdekat. "Informasinya 5 sudah dibawa ke Puskesmas, hanya luka-luka saja. Tapi pendataan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada yang tertimbun," kata Hadi.
Hadi mengatakan saat ini petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat langsung datang ke lokasi kejadian untuk melakukan assessment dampak longsor dan korban yang masih dalam perawatan. "Penanganan langsung dilakukan oleh BPBD KBB, petugas kepolisian juga melakukan pengecekan ke lokasi," katanya.
Sementara itu, banjir yang menerjang Lembang akibat hujan deras terjadi di sejumlah titik. Di antaranya Jalan Raya Panorama Lembang serta Jalan Maribaya. "Untuk banjir sudah berangsur surut, memang sempat mengganggu aktivitas pengendara karena jalan raya terendam air setinggi kurang lebih 50 sentimeter," kata Hadi.
Sementara itu Dewi, salah seorang warga Lembang menuturkan hujan mengguyur wilayahnya sejak siang hari. Kondisi itu menyebabkan banjir yang menggenangi sejumlah titik di Lembang. "Hujan dari siang, sempet berhenti hujan lagi besar. Kalau yang pasti banjir di depan Pasar Panorama, itu udah langganan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika