Kamis 15 May 2025 10:00 WIB

Tim Investigasi Periksa 46 Saksi Terkait Kasus 13 Orang Meninggal Saat Pemusnahan Amunisi di Garut

Tim masih terus mencocokkan keterangan para saksi dicocokkan dengan fakta dilapangan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Prajurit TNI membawa foto dan mengusung peti jenazah almarhum Mayor (Cpl) Anda Rohanda saat upacara pemakaman militer di pemakaman keluarga, Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025). Prajurit Gupusmu III Jakarta tersebut merupakan salah satu dari 13 korban jiwa dalam musibah ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin (12/5) lalu.
Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Prajurit TNI membawa foto dan mengusung peti jenazah almarhum Mayor (Cpl) Anda Rohanda saat upacara pemakaman militer di pemakaman keluarga, Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/5/2025). Prajurit Gupusmu III Jakarta tersebut merupakan salah satu dari 13 korban jiwa dalam musibah ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin (12/5) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Tim investigasi telah memeriksa 46 orang saksi dalam kasus 13 orang meninggal dunia saat pemusnahan amunisi tidak laik pakai di kawasan Pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025) kemarin. Korban meninggal terdiri dari 4 orang anggota TNI dan 9 orang warga sipil.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan tim investigasi masih bekerja di lapangan. Mereka sudah memeriksa sejumlah saksi dari masyarakat maupun anggota TNI. "Tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang dan dari unsur TNI ada 25 orang," ujar Wahyu melalui keterangan resmi yang diterima, Kamis (15/5/2025).

Baca Juga

Wahyu mengatakan, tim masih terus mencocokkan keterangan para saksi dicocokkan dengan fakta-fakta yang di dapat di lapangan. Termasuk  berkaitan dengan beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim, yang akan dianalisis. "Ada beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu," kata dia.

Menurutnya, tim investigasi masih bekerja di lapangan dan hasilnya akan segera disampaikan kepada publik. Pihaknya pun memberi peluang kepada anak-anak korban ledakan untuk bisa masuk seleksi TNI AD. Pihaknya menyampaikan pihaknya bersama masyarakat telah menggelar doa bersama dan memberikan tali asih kepada keluarga korban.

Sebelumnya, ke 13 jenazah korban telah berhasil teridentifikasi dan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Ketiga belas jenazah tersebut pun telah dimakamkan oleh pihak keluarga di daerahnya masing-masing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement