REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Polres Tasikmalaya Kota mengungkapkan penyebab atap bangunan gedung ruang baca Fakultas Ilmu Pendikan (FIP) Universitas Siliwangi (Unsil) roboh pada Ahad (16/11/2025) kemarin. Karena, rangka yang sudah lapuk. Total 18 orang menjadi korban tertimpa reruntuhan, salah satunya harus dioperasi akibat mengalami patah tulang.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Faruk Rozi mengatakan, peristiwa atap bangunan gedung ruang baca di Fakultas Ilmu Pendidikan Unsil roboh pada Ahad (16/11/2025) terjadi karena rangka yang lapuk. Akibat kejadian itu, 18 orang mengalami luka ringan dan luka berat.
"18 orang korban jiwa akan tetapi dari 18 korban terdiri dari 17 luka ringan, satu luka berat dirawat di salah satu rumah sakit ada yang kembali ke rumah dan ada perawatan ringan," ujar Faruk, Senin (17/11/2025).
Menurut Faruk, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Diketahui atap bangunan sudah berdiri lebih dari lima tahun, selain itu kondisi beberapa rangka atap bangunan gedung sudah lapuk.
"Ada beberapa rangka kayu yang sudah lapuk. Namun, demikian proses penyelidikan dan tetap bekerja sama dengan instansi terkait termasuk identifikasi yang membidangi kontruksi apa penyebab ruang baca bangunan tersebut (roboh)," kata dia.
Ia memastikan tidak terdapat korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Sedangkan yang mengalami luka ringan diharapkan bisa kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan terdapat 16 orang mahasiswa yang menjadi korban tertimpa reruntuhan atap bangunan gedung di Unsil. Sebanyak 15 orang telah sudah pulang ke rumah masing masing.
"Satu orang akan ada tindakan Di RSUD Soekardjo sedangkan 15 orang lainnya sudah kembali ke rumah masing masing," kata dia.
Ia mengatakan satu orang yang harus dioperasi karena mengalami patah tulang.