REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, Majalengka bagian utara akan menjadi kawasan industri strategis. Untuk itu, Majalengka perlu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal kompeten yang siap mengisi kawasan yang dinamai Metropolitan Rebana.
"Majalengka bagian utara akan menjadi kawasan industri strategis," ujar Dedi yang akrab disapa KDM, saat rapat paripurna DPRD Majalengka dalam rangka Hari Jadi Majalengka ke-535 di Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka, akhir pekan lalu.
KDM menjelaskan, untuk mendukung kawasan industri, perguruan tinggi di Majalengka harus mengembangkan program studi berbasis pasar. Selain itu, jurusan di SMK juga disesuaikan dengan kebutuhan industri. Dengan begitu, SDM Majalengka akan siap menjawab kebutuhan Rebana.
"Yang harus dibangun pertama adalah pengembangan pendidikan tinggi berbasis pasar. SMK juga dorong pertumbuhannya supaya menguasai industri rebana," katanya.
Saat ini sejumlah industri baru sudah mulai berdiri di wilayah Majalengka, termasuk Cirebon, Indramayu, dan Subang. Dedi mengatakan, selain kompeten dalam bidang keilmuan, SDM Majalengka juga harus dibangun sikap dan mentalnya. "Sikap mentalnya juga harus dibangun kalau tidak maka pabrik akan diisi oleh SDM dari wilayah lain," kata Dedi.
Sikap dan mental yang dimaksud Dedi yakni dibangun melalui pendidikan karakter yang disebut manusia panca waluya. Yaitu cageur, bageur, bener, pinter, singer. "Gimana sikap mentalnya? Membangun pendidikan karakter Pendidikan yang disebut manusia panca waluya, cageur, bageur, bener, pinter, singer," katanya.
Di momen hari jadi ke-535 ini, Dedi berharap Majalengka terus tumbuh menjadi daerah termaju di Jabar, baik dari segi infrastrukturnya, pendapatannya, pendidikan, dan derajat kesehatan masyarakatnya. Hal itu sesuai tema yang diusung yakni "Ngahiji Ngawangun Majalengka Langkung Sae" atau bersama membangun Majalengka yang lebih baik.
"Mudah-mudahan kedepan Majalengka lebih baik lagi masyarakatnya, makin bagus pembangunannya, meningkat pendapatannya, pendidikannya, dan derajat kesehatan masyarakatnya," kata Dedi