Ahad 29 Jun 2025 10:00 WIB

Libur Sekolah, Polisi Tingkatkan Patroli Antisipasi Geng Motor dan Premanisme di Bandung

Farhan akan melakukan tindakan tegas sesuai proporsinya

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Foto: Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Polrestabes Bandung meningkatkan patroli mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban di Kota Bandung selama masa libur sekolah. Sebanyak 600 orang petugas dikerahkan untuk melakukan patroli selama 24 jam.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan patroli gabungan antara TNI Polri dan instansi serta lembaga lainnya bertujuan merespons sejumlah kejadian yang menganggu ketertiban dan keamanan di Kota Bandung. Para pelaku kejahatan telah teridentifikasi dan dalam proses pengejaran.

Baca Juga

"Tujuannya tentu adalah untuk merespon beberapa kejadian yang lumayan meresahkan. Jadi kita pastikan para pelaku sudah mulai teridentifikasi," ujar Farhan, Sabtu (28/6/2025) malam.

Farhan mengatakan, pihaknya akan menangkap para pelaku. Selain itu, patroli dilakukan sebagai upaya pencegahan dan memberikan pesan agar para pelaku kejahatan berpikir ulang untuk berbuat jahat.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan seluruh aparat di Kota Bandung mulai TNI-Polri, serta Pemkot Bandung akan menindak kelompok yang meresahkan di Kota Bandung seperti geng motor atau aksi premanisme.

"Berkomitmen untuk mencegah gangguan kamtibmas khususnya dari kelompok-kelompok yang ingin membuat resah di kota Bandung. Baik itu kelompok bermotor, geng motor, ataupun premanisme," kata dia.

Ia ingin memastikan bahwa aparat kepolisian menjaga warga Kota Bandung dan mereka berkegiatan dengan aman. Sedangkan untuk para pelaku akan dikejar dan ditangkap. "Dan untuk para pelaku yang kemarin telah melakukan membuat keresahan akan kita kejar sampai kita tangkap," katanya.

Farhan menambahkan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas sesuai proporsinya. Jadi, tidak boleh ada kelompok bermotor yang membuat resah. "Jadi kalau memang para pelaku sudah melakukan tindakan pidana, dengan kekerasan, dengan senjata tajam, apalagi melukai, ya pasti kita juga akan melakukan tindakan dengan sesuai porsinya," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement