Senin 21 Jul 2025 11:16 WIB

Aksi Demo Ribuan Pekerja Pariwisata, Kantor Gubernur Dedi Mulyadi Dihujani Bunyi Klakson Telolet

Para peserta demo datang ke lokasi demonstrasi menggunakan belasan bus-bus pariwisata

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ribuan pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat menggeruduk Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/07/2025). Mereka meminta gubernur Jabar Dedi Mulyadi mencabut larangan study tour di Wilayah Jabar dan keluar provinsi.
Foto: Edi Yusuf
Ribuan pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat menggeruduk Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/07/2025). Mereka meminta gubernur Jabar Dedi Mulyadi mencabut larangan study tour di Wilayah Jabar dan keluar provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan pekerja pariwisata di Jawa Barat (Jabar) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (21/7/2025) pagi. Mereka menghujani kantor gubernur dengan bunyi klakson telolet dari bus-bus pariwisata yang ditumpangi oleh peserta demo.

Berdasarkan pantauan, para pelaku usaha pariwisata ini berkumpul di depan kantor Gedung Sate, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Akses jalan tersebut sementara waktu ditutup sementara untuk peserta demo.

Baca Juga

Para peserta demo datang ke lokasi demonstrasi menggunakan belasan bus-bus pariwisata. Selain berorasi di mobil komando, para peserta aksi juga membunyikan suara klakson telolet sebagai bentuk protes kepada kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Suara bunyi klakson telolet terus terdengar sepanjang aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Mereka meminta agar kebijakan larangan Study Tour dicabut agar para pelaku usaha pariwisata dapat bekerja kembali serta mendapatkan pendapatan. Sejumlah aparat kepolisian menjaga ketat para peserta demo.

Koordinator aksi solidaritas para pekerja pariwisata Jawa Barat Herdi Sudardja mengatakan para pekerja pariwisata menuntut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mencabut larangan studi tur di Jawa Barat. Ia menyebut seluruh elemen pekerja pariwisata hadir di acara aksi demo.

"Tuntutan kita itu hanya satu. Ya, cabut larangan gubernur kegiatan studi tur sekolah. Dari sekolah di Jawa Barat ke luar Jawa Barat," ujar Herdi, Senin (21/7/2025).

Herdi mengatakan, mereka yang mengikuti aksi berasal dari berbagai elemen usaha transportasi pariwisata serta pekerjanya, travel agen, sektor UMKM. Herdi berharap, dapat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat untuk menyampaikan aspirasi tersebut.

"Kita sudah melakukan beberapa upaya, termasuk audensi, termasuk para pengusaha dari sektor transformasi pariwisata Jabar, sudah melayangkan surat yang saya dapat info ke Gubernur pada bulan Mei 2025. Saat itu tidak direspon oleh yang bersangkutan oleh Gubernur," kata dia.

Ia menduga Gubernur Jawa Barat pilih kasih dalam bertemu dengan masyarakat. Sebab dengan pelaku usaha pariwisata dan pekerja pariwisata enggan bertemu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement