REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wali Kota Cimahi Ngatiyana berharap keberadaan Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi jalan keluar agar masyarakat terlepas dari jeratan praktik rentenir hingga bank emok.
Di Kota Cimahi, kata Ngatiyana, ada 15 Koperasi Merah Putih di setiap kelurahan yang diresmikan secara serentak oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7/2025). Total ada 80.000 Koperasi Merah Putih yang diklaim sudah terbentuk di seluruh Indonesia.
"Di Kota Cimahi alhamdulillah Kelurahan sudah terbentuk 15 Koperasi Merah Putih. Ini mudah mudahan ke depan satunya untuk menanggulangi yaitu yang namanya bank emok dan sebagainya," ujar Ngatiyana.
Menurut Ngatiyana, kehadiran Koperasi Merah Putih diharapkan bisa menjawab kebutuhan dasar masyarakat, khususnya kelompok ekonomi lemah, dengan menyediakan kebutuhan pokok seperti logistik, obat-obatan, hingga elpiji dengan harga terjangkau.
"Tujuan koperasi ini adalah untuk membantu masyarakat, khususnya lapisan bawah, agar dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau," kata Ngatiyana.
Dengan konsep harga bersaing sehat, kata dia, koperasi ini diyakini bisa ikut mendorong daya beli masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal. Ngatiyana meminta semua pihak untuk aktif melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha yang berpotensi merugikan masyarakat.
Ngatiyana menuturkan, meski hingga kini belum ada dukungan permodalan langsung dari pemerintah pusat, koperasi-koperasi tersebut tetap beroperasi dengan mengandalkan modal dari para anggotanya. "Kami berharap ke depan akan ada dukungan modal dari pemerintah pusat, terutama untuk pengadaan barang seperti elpiji dan kebutuhan dasar lainnya," katanya.