REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Seorang pria paruh baya berinisial A (51) dilaporkan ke Mapolres Kuningan. Pelaporan itu menyusul dugaan pencabulan yang dilakukannya kepada empat anak dibawah umur, yang salah satunya merupakan penyandang disabilitas.
Pelaporan terhadap A dilakukan oleh orang tua korban. Mereka meminta agar dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan itu diusut tuntas.
Salah satu orang tua korban, AA menjelaskan, peristiwa memilukan yang menimpa anaknya itu terjadi pada Selasa (15/7/2025). Saat itu, sepulangnya dari mengajar dan solat Ashar di masjid dekat rumahnya, ia mendapati anaknya sedang menangis.
“Anak saya berdua dengan sahabatnya menangis. Kemudian saya tanyakan kenapa menangis,” ujar AA, saat ditemui di Mapolres Kuningan, Rabu (23/7/2025) sore.
AA mengatakan, anaknya yang merupakan penyandang disabilitas kemudian menjelaskan dengan gerakan tubuhnya mengenai tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh A. Begitu pula dengan sahabat anaknya, yang menjelaskan tentang pelecehan seksual yang mereka berdua alami.
Mendengar penjelasan itu, AA kemudian menanyakan pelakunya. Ia dan kedua bocah itu kemudian menuju rumah pelaku, namun tidak ditemukan. Selanjutnya, mereka keliling desa untuk menemukan pelaku. “(Di sebuah lokasi) sahabat anak saya menunjukkan itu pelakunya. Oh saya tahu karena (pelaku) rumahnya dekat dengan kebun saya,” kata AA.
AA lantas mengantarkan kedua bocah itu pulang ke rumah karena mereka merasa trauma. Setelah itu, ia kembali menuju ke lokasi pelaku, namun pelaku sudah tidak ada.
Kejadian itupun membuat desa tersebut menjadi geger. Selanjutnya, Bhabinkamtibmas dan perangkat desa setempat berusaha memfasilitasi pertemuan antara keluarga korban dengan terduga pelaku di balai desa.
Namun, terduga pelaku tidak datang. Pihak keluarga terduga pelaku juga mengaku tidak mengetahui keberadaan terduga pelaku. Karena itu, orang tua korban lantas melaporkan kasus tersebut ke polisi.
AA mengungkapkan, setelah kasus itu ramai, ia didatangi oleh dua orang lainnya yang mengaku juga menjadi korban tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh A. Karena itu, hingga kini sudah ada empat korban dalam kasus tersebut.
“Dari empat korban itu, tiga di antaranya masih dibawah umur. Kalau yang satunya sudah dewasa, tapi kejadian itu dialaminya saat ia masih kecil dan selama ini hanya disimpannya,” kata AA.