REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya beras, Perum BULOG Kantor Cabang Bandung telah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) langsung ke tingkat konsumen. Langkah ini, diambil sebagai respon terhadap kenaikan harga beras yang terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Sebagai langkah awal Program SPHP dilaksanakan melalui kegiatan Operasi Pangan Murah yang dilaksanakan di kantor dan gudang BULOG di wilayah Bandung Raya. Kegiatan ini tidak hanya untuk memastikan keterjangkauan harga oleh masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konkret mendukung pengendalian inflasi pangan dan menjaga daya beli masyarakat.
“Kami terus berupaya hadir di tengah masyarakat, terutama saat harga kebutuhan pokok mengalami tekanan. Penugasan SPHP ini bukan hanya soal distribusi beras, tapi juga bentuk nyata peran BULOG sebagai stabilisator harga dan penyedia pangan yang terpercaya,” ujar Pemimpin Perum BULOG Kantor Cabang Bandung, Ashville Nusa Panata, Senin (4/7/2025).
Perum BULOG, kata dia, secara nasional telah mendapatkan penugasan untuk melaksanakan penyaluran beras SPHP menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mulai dari 8 Juli hingga 31 Desember 2025. Seluruh penyaluran dilakukan dengan kemasan SPHP berukuran 5 Kg yang disebarkan melalui beragam jalur distribusi, agar dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat secara langsung dan merata.
Melalui strategi ini, kata dia, diharapkan ketersediaan beras berkualitas dengan harga terjangkau dapat benar-benar sampai ke tangan konsumen rumah tangga, bukan hanya berputar di jalur distribusi menengah ke atas.
Menurutnya, Bandung Raya sebagai wilayah strategis dan padat penduduk menjadi salah satu pusat pelaksanaan kegiatan SPHP. Perum BULOG Kancab Bandung akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, mitra BUMN, serta koperasi dan pelaku pasar untuk memperluas titik distribusi dan mempercepat penyaluran.
Penugasan SPHP ini, kata dia, merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama menjelang akhir tahun yang seringkali diwarnai dengan tekanan harga. BULOG, melalui jaringan kerja di seluruh Indonesia, termasuk Bandung, berperan penting sebagai shock absorber pasar beras melalui penyediaan pasokan yang stabil dan harga yang terkendali.
Berikut adalah jalur penyaluran resmi yang digunakan:
- Pengecer di pasar rakyat – pelaku usaha yang bukan distributor dan beroperasi di lingkungan pasar rakyat.
- Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
- Pemerintah Daerah – melalui outlet binaan dan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).
- BUMN – seperti ID Food, PT Pos Indonesia, PT Perkebunan Nusantara, dan Pupuk Indonesia melalui jaringan outlet masing-masing.
- Instansi Pemerintah – termasuk Kementerian, TNI, Polri, dan lembaga negara lainnya melalui koperasi atau outlet resmi serta kegiatan GPM.
- RPK (Rumah Pangan Kita) Perum BULOG – mitra resmi distribusi ritel milik BULOG.
- Swalayan atau toko modern – yang menjual langsung ke konsumen dan tidak melakukan penjualan grosir.