REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Transmigrasi meluncurkan program Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang beranggitakan dosen, mahasiswa, dan alumni perguruan tinggi. TEP akan ditempatkan di kawasan transmigrasi. Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara menjelaskan TEP merupakan tim pendahulu yang akan dikirim ke wilayah transmigrasi.
Menteri Iftitah menjelaskan, TEP hadir untuk menelusuri potensi di 154 kawasan transmigrasi. Potensi yang ditemukan akan dieksekusi Kementerian Transmigrasi.
"Di situ potensinya ada apa. Kalau sudah jelas potensinya ada apa, maka rencana Kementerian Transmigrasi sebagai main group untuk menindaklanjuti (tim) advance," kata Iftitah di sela pelepasan TEP Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (22/8/2025).
Iftitah bercerita, sebagai pensiunan TNI, saat hendak berperang pasukan harus memajukan tim advance atau tim pengintai untuk mendapatkan informasi. Nanti informasi yang didapatkan tim pengintai dijadikan bekal tim utama untuk terjun ke medan peran.
"Karena saya kan pola pikirnya pola pikir militer. Militer itu kalau mau majukan pasukan perang itu harus ada tim pengintai, harus ada tim advance, harus ada tim pendahulu. Karena kalau tidak, hati-hati ya, main group bisa kewalahan," tutur Iftitah.
Selain meluncurkan TEP, Kementerian Transmigrasi juga akan meluncurkan Beasiswa Patriot yang akan diberikan kepada mahasiswa terpilih. Beasiswa ini bisa digunakan untuk melanjutkan perkuliahannya di kawasan transmigrasi.
"Insha Allah tahun depan, kami dari Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia, berkolaborasi dengan perguruan tinggi yang ada di daerah, itu kami akan membuka Beasiswa Patriot. Untuk utamanya S2, tetapi nanti kami akan kembangkan juga untuk S3," tuturnya.
Para mahasiswa yang menerima Beasiswa Patriot, akan kuliah di kawasan transmigrasi selama sekitar tiga semester. "Saya ingin para mahasiswa tidak hanya pintar secara teori, tetapi bisa mengaplikasikan ilmunya di lapangan. Saya ingin kawasan transmigrasi jadi laboratorium hidup," imbuh Iftitah.