REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ribuan warga Bandung menggelar aksi bela Palestina pada Ahad, (24/8/2025). Massa memadati sejumlah ruas jalan Kota Bandung dari Pusat Dakwah Islam (Pusdai) hingga Gedung Merdeka.
Sejak pukul 04.30 WIB, massa telah berkumpul di Pusdai untuk melaksanakan salat subuh berjamaah terlebih dahulu. Rute long march aksi bela Palestina ini adalah Gedung Sate - Bandung Indah Plaza (BIP) - Braga - Gedung Merdeka.
Setelah melaksanakan shalat, massa bergerak menuju Gedung Sate. Di lokasi ini, mereka menggelar doa bersama, orasi dari sejumlah tokoh, serta penampilan teatrikal yang menggambarkan penderitaan warga Gaza. Sekitar pukul 08.30 WIB, massa kemudian melanjutkan perjalanan menuju BIP dan tiba sekitar pukul 09.07 WIB.
Noor Fatimah Albirkah, panitia aksi dari Organisasi Baik Berisik Smart 171, menjelaskan bahwa aksi ini tidak hanya diisi dengan doa dan orasi, tetapi juga penampilan teatrikal di beberapa titik.
“Berikutnya long march lagi ke BIP, di sana juga ada penampilan teatrikal tentang boikot dan menumpahkan darah di jalanan sebagai gambaran kondisi Gaza. Setelah itu lanjut ke Braga dengan teatrikal dari komunitas seni, lalu ke Gedung Merdeka untuk pembacaan pernyataan sikap,” ujarnya menjelaskan.

Long march menuju Braga dimulai pukul 09.35 WIB dan massa tiba sekitar pukul 09.57 WIB. Ribuan warga memenuhi jalan dengan atribut Palestina yang mereka bawa, mulai dari bendera merah-hitam-hijau, slayer bermotif khas Palestina, hingga poster berisi seruan dukungan untuk Gaza. Di kawasan Braga, aksi teatrikal kembali digelar sebelum akhirnya massa tiba di Gedung Merdeka pada pukul 10.25 WIB.
Di Gedung Merdeka, aksi ditutup dengan teatrikal dan pembacaan pernyataan sikap. Dalam orasinya, Gus Fajar menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan semata isu agama, melainkan persoalan kemanusiaan. “Hari ini kita berkumpul bukan hanya soal isu agama, tapi soal kemanusiaan. Indonesia punya sejarah bersama Palestina, dan sudah saatnya kita kembali menunjukkan kepedulian,” serunya dalam orasi.
Ribuan warga yang mengikuti long march itu memenuhi sepanjang jalan, menjadikan pusat Kota Bandung lautan manusia. Massa membawa lengkap atribut aksi seperti bendera Palestina, bendera Indonesia, poster dukungan untuk Gaza, slayer bermotif Palestina, dan masih banyak lagi.
Sepanjang perjalanan, massa tak henti-hentinya menyerukan dukungan untuk Palestina. Teriakan “Palestina! Palestina! Bebaskan! Bebaskan!” bergema diikuti sahutan “Israel! Israel! Hancurkan! Hancurkan!” yang diulang berulang kali. Seruan takbir juga berkumandang dari pengeras suara maupun massa yang berjalan kaki.