REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan musim hujan di Jawa Barat tahun 2025 akan datang lebih cepat dibandingkan kondisi normal 30 tahun terakhir. Hujan, akan terjadi dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengatakan, beberapa wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan lebih awal sejak bulan Agustus. Tercatat 11 wilayah sudah mengalami hujan pada bulan Agustus, 4 wilayah di September dan 7 wilayah di Oktober. “Secara umum awal musim hujan tahun ini di Jawa Barat maju dari biasanya di lebih dari separuh wilayah,” ujar Rakhmat, Kamis (23/10/2025).
Ia menyebut fenomena iklim global dan regional ikut memengaruhi pola hujan tahun ini. Rakhmat melanjutkan sebanyak 29 zona musim diprediksi mengalami musim hujan di atas normal dan 12 zona musim normal.
Sedangkan untuk puncak hujan diperkirakan terjadi rentang waktu pada Oktober tahun 2025 hingga Maret tahun 2026. Sebagian besar wilayah akan mengalami puncak hujan lebih cepat dari biasanya.
"Sebanyak 73,17 persen wilayah Jawa Barat mengalami kondisi hujan sepanjang tahun 2025, sudah masuk musim hujan dan zona musim 1 musim. Beberapa wilayah lain mengalami durasi hujan lebih panjang dari normal, antara 19 hingga 30 dasarian," kata dia.
Rakhmat menilai, dengan kondisi hujan yang lebih awal dan lebih basah, potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan air, hingga angin kencang perlu diwaspadai. Terutama di wilayah yang rawan bencana. “Selain ancaman bencana, kondisi hujan yang lebih basah juga menjadi peluang bagi sektor pertanian. Petani dapat menyesuaikan pola tanam lebih dini dan memilih varietas tanaman yang tahan genangan,” kata dia.
BMKG mengimbau pemerintah daerah, sektor terkait, dan masyarakat untuk mengambil langkah antisipasi mitigasi bencana pada wilayah rawan longsor dan banjir. Edukasi masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.