Selasa 04 Nov 2025 15:43 WIB

Perumdam Tirta Darma Ayu Rugi Miliaran Rupiah Akibat Angka Kebocoran Air Tinggi

Banyak pipa berbahan logam dan usianya sudah tua sehingga ada potensi kebocoran

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Kebocoran air bersih (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kebocoran air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Tingkat kebocoran di Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu Indramayu, tinggi. Kondisi itu menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah. Direktur Utama Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu, Nurpan mengatakan, tingkat kebocoran di perusahaan air minum yang dipimpinnya itu saat ini mencapai 34 persen. “Tingkat kebocoran air ini tinggi,” ujar Nurpan, Selasa (4/11/2025).

Nurpan menjelaskan, pihaknya menargetkan untuk menurunkan tingkat kebocoran air di kisaran 25 persen. Hal itu sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan PUPR.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Untuk penyebab tingginya tingkat kebocoran air, kata Nurpan, hal itu disebabkan banyaknya pipa lama berbahan logam yang masih digunakan di Perumdam Tirta Darma Ayu. Menurutnya, pipa-pipa tersebut tak sedikit yang sudah berkarat dan sudah tua usianya. “Ini PR kita. Sebagian infrastruktur kita warisan lama, berbahan logam dan usianya sudah tua, sehingga ada potensi kebocoran,” katanya.

Nurpan mengatakan, tingginya kebocoran itu menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi Perumdam Tirta Darma Ayu. Yakni, sekitar Rp 8 miliar per bulan.

Selain kebocoran air yang nampak, adapula kebocoran yang tidak terlihat secara fisik. Hal itu akhirnya menyebabkan tidak sinkronnya antara data yang tercatat di meteran dengan tagihan air. “Ini akan kami benahi dengan reklasifikasi dan kalibrasi angka di meteran pelanggan,” katanya.

Ia menambahkan, akan membentuk tim satgas untuk mereklasifikasi konsumen sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Mereka juga akan mengecek meteran air apakah berfungsi atau tidak, untuk menurunkan tingkat kebocoran air.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement