REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan penyebab kecelakaan beruntun tiga kendaraan di kilometer 72.5 Tol Cipali, Selasa (18/11/2025) kemarin karena faktor pengemudi bus Agramas berinisial AW yang kurang sehat. Pengemudi yang turut menjadi korban tewas ini sempat mengkonsumsi obat.
Wakil Dirlantas Polda Jawa Barat AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan, kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di kilometer 72.5 di Tol Cipali, Selasa (18/11/2025) kemarin. Ketiga kendaraan tersebut yaitu bus Sinar Jaya, Bus Agra Mas dan minibus Grandmax.
Menurut Endang, Bus Agra Mas berangkat dari Yogyakarta dikemudikan oleh sopir cadangan Iman. Namun, di rest area Kendilmas Kabupaten Batang diganti oleh AW menuju Tangerang. Di perjalanan, terdapat perbaikan jalan di kilometer 71 tol Cipali.
"Pada saat antrean kendaraan Grandmax di jalur tiga berusaha pindah lajur ke lajur dua tiba-tiba dari arah belakang datang Bus Agra Mas dan menabrak Grandmax serta bus Sinar Jaya yang berada di depannya," ujar Endang, Rabu (19/11/2025).
Endang mengatakan, seluruh kendaraan bergerak ke lajur satu dengan posisi terakhir Grandmax dalam posisi serong ke kanan. Sedangkan Bus Agramas di samping kanan Grandmax dan posisi Bus Sinar Jaya berada di parit sejauh 20 meter dari posisi akhir Bus Agra Mas.
"Akibat kejadian itu, lima orang meninggal dunia. Pengemudi Bus Agramas, dan empat orang lainnya," kata dia.
Sedangkan tiga orang lain mengalami luka berat dan luka ringan 36 orang. Faktor penyebab kecelakaan karena pengemudi Bus Agra Mas kurang sehat dan sempat meminum obat pereda nyeri. "Kondisi kesehatan pengemudi AW dalam kondisi kurang sehat dan dibuktikan dengan pengemudi sempat minum obat decolgen di rumah makan Kendilmas," kata dia.
Selain itu, bus melaju dengan kencang. Diduga posisi perseneling di gigi enam. "Diduga posisi terakhir perseneling di gigi enam," kata dia.
Menurutnya, peristiwa kecelakaan diduga terjadi karena kelalaian pengemudi Bus Agra Mas mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Serta tidak berhati hati dan kurang konsentrasi pada saat ada antrean kendaraan di depannya.