REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Iwan Koswara menegaskan pentingnya pendidikan demokrasi bagi generasi muda.
Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Pendidikan Demokrasi bertema “Membangun Generasi Demokratis untuk Masa Depan Bangsa” yang digelar bersama Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kota Bekasi, di Aula KH Ahmad Dahlan, Perguruan Muhammadiyah Bekasi, belum lama ini.
Kegiatan ini diikuti puluhan pelajar kader IPM dari berbagai sekolah dan komunitas pelajar Muhammadiyah di Kota Bekasi. Iwan menyampaikan, demokrasi tidak akan berjalan tanpa partisipasi masyarakat, terutama pemuda.
Ia menilai generasi muda perlu dibekali pemahaman politik yang benar agar mampu menjadi warga negara yang kritis dan bertanggung jawab.
Sebagai bagian dari Komisi V yang membidangi pendidikan, kepemudaan, dan kesejahteraan rakyat, Iwan menekankan DPRD Jawa Barat memiliki peran memastikan aspirasi publik, termasuk suara pelajar dan pemilih pemula, dapat tersampaikan dengan baik.
Menurutnya, pendidikan demokrasi bukan hanya rangkaian seremonial menjelang pemilu, tetapi proses berkelanjutan untuk membangun budaya politik yang sehat.
Iwan berharap kegiatan serupa dapat rutin dilakukan agar kedekatan antara lembaga legislatif dan masyarakat, khususnya kelompok muda, semakin kuat.
Kegiatan tersebut menghadirkan Direktur Pemuda dan Mahasiswa DPP PSI, Yuli Zuardi Rais, sebagai pemateri. Yuli mengajak pemilih pemula di Bekasi untuk lebih sadar politik menjelang Pemilu 2029.
Ia menekankan, pemuda kini menjadi kekuatan elektoral terbesar. Berdasarkan data KPU, sekitar 55 persen pemilih nasional berasal dari Gen Z dan Milenial, dan di Kota Bekasi jumlah pemilih muda diperkirakan mencapai 1,8 juta jiwa.
“Pemuda bukan pelengkap. Kalian adalah penentu arah Bekasi dan Indonesia,” ujar Yuli. Ia juga mengingatkan agar pemuda lebih berhati-hati dalam menerima informasi politik di tengah maraknya hoaks dan manipulasi konten di media sosial.
Pemilih muda, katanya, harus memastikan informasi yang diterima terverifikasi agar pilihan politik yang diambil benar-benar sadar, rasional, dan bertanggung jawab.
Yuli menutup dengan dorongan agar pemuda tidak hanya hadir sebagai pemilih, tetapi juga kelak terlibat dalam ruang-ruang pengambilan keputusan, sehingga demokrasi tumbuh lebih inklusif dan berpihak pada masa depan bangsa.