REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi telah melaporkan pelaku pengerusakan lahan perkebunan teh di Pangalengan, Kabupaten Bandung ke kepolisian. Ia meminta aparat kepolisian segera bergerak cepat menangkap pelaku tersebut.
"Serelah saya cek ke kepala dinas perkebunan, itu kan sudah lapor ke Polres Kabupaten Bandung dan saya tadi sudah telepon ke kapolresnya untuk segera ditindaklanjuti karena apa? Karena itu kategorinya pengerusakan," ujar Dedi, Kamis (27/11/2025).
Menurut Dedi, total perbaikan lahan yang mengalami kerusakan seluas 160 hektare membutuhkan dana mencapai Rp 36 miliar. Dedi menyebut penebangan kebun teh merugikan keuangan negara dan BUMN mencapai ratusan miliar.
Dedi mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa terdapat pihak yang memobilisasi massa untuk melakukan penebangan. Selanjutnya, lahan dialih fungsikan untuk ditanam kentang dan nanti dijual ke orang tersebut. "Kan wilayah-wilayah selatan selalu begitu tetapi kan bencana yang ditimbulkan karena perubahan alokasi penanaman itu kan berat banget," kata dia.
Ia menyebut pihaknya tidak mengizinkan lagi area perkebunan diubah menjadi kawasan wisata.
Sebelumnya, rekaman video yang memperlihatkan sekelompok pemetik teh di Pangalengan, Kabupaten Bandung mengamuk gara-gara alih fungsi lahan perkebunan di PTPN ke lahan sayuran viral di media sosial. Mereka khawatir alih fungsi lahan tersebut menyebabkan para pekerja tidak bisa mendapatkan mata pencaharian.
Dalam rekaman video tersebut, salah seorang pemetik teh perempuan mengaku heran lahan perkebunan teh banyak yang ditebang. Ia pun khawatir tidak memiliki mata pencaharian dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Kumaha ieu teh hayok wae diragajian, ari ieu rek dahar timana atuh (bagaimana ini terus saja digergaji, kalau kami mau makan dari mana," ucap dia sambil menangis dikutip, Kamis (27/11/2025).