Jumat 08 Jan 2021 21:18 WIB

Harga Rendah, Petani Sukabumi tak Tertarik Tanam Kedelai

Produktivitas kedelai lokal juga rendah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ani Nursalikah
Harga Rendah, Petani Sukabumi tak Tertarik Tanam Kedelai. Ilustrasi
Foto:

"Selama ini kedelai impor Amerika biasanya dijadikan bahan baku pembuatan tempe dan tahu, yang kini harganya mengalami lonjakan," ujar Anggota Komisi IV DPR RI Slamet kepada wartawan di Sukabumi.

Pada kondisi normal harga kedelai mencapai Rp 7.200 per kilogram. Namun, kini harganya melonjak menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Slamet menerangkan, kenaikan harga kedelai ini sebenarnya sudah menjadi hal yang sering diingatkan kepada pemerintah. Sebab pemerintah saat ini dinilai lebih banyak mengimpor produk pangan ketimbang memperdayakan petani produksi petani dalam negeri. 

"Bukan hanya kedelai, tapi komoditas lainnya seperti beras dan lainnya," kata Slamet.

 

Ia khawatir ketergantungan ini akan terus berlangsung jika pemerintah belum juga menjadikan pertanian pangan dalam negeri berdaulat di negeri sendiri. Dalam kondisi sekarang ini, ia berharap Kementan segera membenahi industri pertanian kedelai lokal. Terutama bagaimana agar kualitas dan harga kedelai lokal bisa mendekati harga dan kualitas kedelai impor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement