Senin 01 Feb 2021 11:23 WIB

SDM Indonesia Kalah Produktif dari Singapura dan Malaysia

Wapres mendorong peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kapasitas SDM.

Rep: Fauzian Mursid/ Red: Mas Alamil Huda
Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Foto: Dok.KIP/Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produktivitas per pekerja Indonesia masih kalah jauh dari Singapura dan Malaysia. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta hal ini jadi perhatian semua pihak agar Indonesia mampu bersaing di kancah dunia.

Ma'ruf mengatakan, produktivitas per pekerja Indonesia berkisar 23.900 US Dollar atau hanya seperlima dari Singapura yang berada di peringkat pertama dengan produktivitas per pekerja sebesar 149.100 US Dollar. Sementara, jika dibandingkan Malaysia, Indonesia juga masih terpaut jauh dengan produktivitas per pekerja sebesar 55.400 US Dollar atau lebih dari dua kali lipat Indonesia.

"Dari data di atas, upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM agar dapat berkompetisi secara global masih harus terus dipacu," kata dia di Jakarta, Senin (1/2).

Wapres mendorong peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Ma'ruf mengatakan, ini karena tingkat produktivitas tenaga kerja di Indonesia, yang merupakan salah satu kriteria SDM unggul, bukan terbaik di ASEAN.

Berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) yang diterbitkan dalam APO Productivity Databook 2020, posisi produktivitas per pekerja Indonesia berada di bawah rata-rata tingkat produkvitas tenaga kerja enam negara ASEAN terbesar.

"Posisi produktivitas per pekerja Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia," kata Ma'ruf.

Karena itu, Ma'ruf berharap peran perguruan tinggi dalam meningkatkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Ma'ruf menekankan SDM unggul merupakan kunci, tidak saja dalam hal ketahanan energi, tetapi juga penting memenangkan persaingan global.

Selain itu, SDM unggul adalah SDM yang sehat, cerdas, memiliki produktivitas tinggi, produktif dalam menghasilkan sesuatu yang manfaat dan maslahat, memiliki semangat untuk berkompetisi, cinta Tanah Air, dan berakhlak mulia, berakhlakul karimah.

"Pengembangan SDM unggul juga harus dimulai dari lingkungan pendidikan, termasuk kampus Universitas Pertamina ini. Dalam mengembangkan SDM unggul, Universitas Pertamina sebagai perguruan tinggi dituntut untuk berperan aktif bukan hanya sebagai agen pendidikan, tetapi juga agen penelitian dan pengembangan, serta agen transfer budaya dan teknologi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement