Senin 01 Feb 2021 18:37 WIB

Ratusan Warga dan Rumah Terdampak Bencana di Kuningan

Bencana longsor paling banyak terjadi di Kuningan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Puluhan bencana dilaporkan terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sepanjang periode Januari ini. Bencana ini berdampak terhadap ratusan jiwa, dan mengakibatkan kerusakan.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu, pada Januari ini setidaknya terdata 49 kejadian bencana di daerahnya. “Paling banyak tanah longsor,” kata dia, Senin (1/2).

Dari total kasus bencana itu, 42 di antaranya merupakan kejadian tanah longsor. Lainnya, disebut dua kejadian pergerakan tanah, satu kejadian banjir, satu kejadian angin kencang, dan tiga kejadian bangunan ambruk.

Indra mengatakan, kejadian bencana ini tersebar di 42 desa wilayah 18 kecamatan. Mencakup wilayah Kecamatan Ciawigebang, Cibeureum, Cibingbin, Cidahu, Cigugur, dan Cilebak. Selain itu, di Kecamatan Cimahi, Ciniru, Ciwaru, Darma, Garawangi, Hantara, Karangkancana, Kuningan, Nusaherang, Selajambe, Sindangagung dan Subang.

Menurut Indra, wilayah Kecamatan Subang menjadi salah satu yang paling sering dilanda bencana, yaitu enam kejadian bencana di tiga desa. Bencananya berupa tanah longsor. “Terbanyak di Kecamatan Nusaherang, tersebar di lima desa. Semuanya tanah longsor,” ujarnya.

Indra menjelaskan, kejadian bencana ini berdampak terhadap sekitar 142 kepala keluarga (KK) atau 516 jiwa. Namun, tidak ada korban jiwa. Dilaporkan juga ada sekitar 118 rumah warga yang terdampak bencana. Sebanyak empat rumah dilaporkan mengalami kerusakan tingkat berat, empat rumah rusak sedang, dan sembilan rumah rusak ringan. Sementara 63 rumah dilaporkan sempat terendam, dan 40 rumah lain dalam kondisi terancam bencana.

Menurut Indra, bencana pun berdampak terhadap sejumlah sarana prasarana umum. Dilaporkan ada 14 titik jalan yang terdampak bencana, juga tiga jembatan, tiga titik irigasi, dua sarana ibadah, dan 24 titik tembok penahan tanah (TPT).

Sementara sepanjang 2020 terdata 260 kejadian bencana di wilayah Kabupaten Kuningan. Di mana sebagian besarnya juga kejadian tanah longsor, yaitu 158 kejadian. Jumlah kejadian bencana ini lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data BPBD, pada 2019 terdata 192 kejadian, adapun pada 2018 sebanyak 257 kejadian, dan pada 2017 sebanyak 234 kejadian.

Indra mengingatkan masyarakat di Kuningan agar tetap mewaspadai potensi bencana, terlebih saat musim hujan ini. “Kami imbau masyarakat tetap waspada karena ini masih puncak musim hujan,” kata dia.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, sekarang ini diperkirakan ada potensi hujan yang disertai angin kencang di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan). “Potensi hujan dan angin kencang itu terjadi mulai 31 Januari hingga 3 Februari 2021,” kata Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyn.

Ahmad mengatakan, kecepatan angin di wilayah Ciayumajakuning diperkirakan bisa mencapai maksimum 56 kilometer per jam. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati akan dampak hujan yang disertai angin kencang ini, seperti pohon tumbang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement