Rabu 03 Feb 2021 09:19 WIB

Apa Bedanya Tes PCR Air Liur dengan Swab?

Tes PCR Covid-19 berbasis air liur sudah digunakan di Indonesia selain swab.

Aktivitas petugas melakukan Swab Test Covid-19 gratis di Balai Kota Bandung, Sabtu (11/7).
Foto:

Pengguna di antaranya wajib berpuasa makan dan minum selama satu jam. "Tujuannya agar saliva yang dikeluarkan benar-benar saliva murni tanpa terkontaminasi dengan bahan kimia lainnya," katanya.

Untuk pelaksanaan PCR berbasis air liur, pertama-tama petugas akan memberikan edukasi bagaimana cara menampung saliva yang dikeluarkan. Petugas akan memberikan dua alat. Yakni corong menampung air liur dan tabung berisi cairan khusus untuk dicampurkan ke air liur.

Setelahnya, kata dia, untuk pengambilan sampel diharuskan masuk ke bilik khusus yang disediakan dan ditampung dalam corong sebanyak 1 mililiter.

Bila sudah tertampung, lanjut dia, air liur tersebut dicampurkan dengan cairan khusus yang diberikan dalam satu wadah, kemudian dikocok, dan sampel tersebut diserahkan kembali ke petugas. Hasil pemeriksaan saliva ini bisa diperoleh dalam kurun waktu 1x24 jam atau paling cepat enam jam.

Hananiel memberikan tips agar produksi air liur menjadi baik saat melakukan tes dikarenakan sejumlah orang kesulitan memproduksi air liur.

"Satu, yang jelas tidak boleh kekurangan cairan, kalau dehidrasi pasti berkurang air liurnya. Diusahakan sering bicara, karena kalau sering bicara akan lebih mudah mengeluarkan air liur," katanya.  Hananiel mengatakan untuk tes PCR berbasis saliva ini di rumah sakitnya dibanderol Rp 850 ribu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement