Kamis 04 Feb 2021 09:22 WIB

Ratusan Kasus Covid-19, Kegiatan di Ponpes Tasik Dihentikan

Terdata 102 orang positif Covid-19 di salah satu ponpes wilayah Kabupaten Tasik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Waspada kasus Covid-19 di lingkungan pesantren (ilustrasi).
Waspada kasus Covid-19 di lingkungan pesantren (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya melaporkan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di salah satu pondok pesantren (ponpes) wilayah Kecamatan Cineam. Kasus positif itu diketahui setelah dilakukan tes swab massal di sana.

Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menjelaskan, tes swab massal dilakukan terhadap 150 orang di lingkungan ponpes itu. Hasilnya, menurut dia, ada 102 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

Ia mengatakan, sudah dilakukan penanganan terhadap orang yang positif Covid-19. Setidaknya 57 santri yang terkonfirmasi positif disebut saat ini tengah menjalani isolasi di pesantren. Menurut dia, isolasi dilakukan di pesantren karena para santri itu statusnya tanpa gejala.

Sementara yang lainnya, menurut Nuraedidin, dibawa pulang oleh keluarganya ke daerah masing-masing. “Ada juga yang dibawa pulang oleh keluarganya. Dengan catatan diberi keterangan untuk dilaporkan kepada Satgas di masing-masing wilayahnya,” kata dia, Rabu (3/2).

Dengan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini, Nuraedidin mengatakan, Satgas Covid-19 Kecamatan Cineam dan pihak pondok pesantren memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan di lingkungan ponpes. Dilakukan juga pembatasan mobilitas. “Kegiatan di pesantren sementara dihentikan, tidak boleh ada aktivitas keluar-masuk. Semua dikarantina ketat,” kata dia.

Nuraedidin mengatakan, tiim kesehatan pun melakukan tes swab massal lanjutan di pondok pesantren tersebut. Hasil tes lanjutan ini disebut belum diketahui.

Menurut dia, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya berkoordinasi dengan aparat kecamatan setempat untuk terus memantau kondisi di lingkungan pesantren itu.”Kita sudah berkoordinasi dengan camat, desa, dan puskesmas, untuk terus memantau perkembangan kasus di pesantren itu,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement