Kamis 04 Feb 2021 23:49 WIB

Ditemukan Tujuh Klaster Penyebaran Covid-19 di Indramayu

Klaster keluarga disebut yang paling banyak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara.
Foto: Dok Diskominfo Indramayu
Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Selama terjadinya pandemi, di Kabupaten Indramayu disebut teridentifikasi setidaknya tujuh klaster penyebaran Covid-19. Potensi penambahan klaster ini terus diwaspadai Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara, klaster penyebaran Covid-19 ini, antara lain klaster keluarga, kantor, dan fasilitas kesehatan. Kemudian klaster pondok pesantren, kegiatan pengajian, klaster liburan ke Bandung, serta klaster pelaku perjalanan lainnya. “Paling banyak klaster keluarga,” kata dia, Kamis (4/2).

Terdata setidaknya 114 klaster keluarga, dengan jumlah 433 kasus Covid-19. Kemudian, menurut Deden, 25 klaster kantor, dengan 138 kasus, dan 12 klaster fasilitas ksehatan, dengan 154 kasus.

Ditemukan juga satu klaster pondok pesantren, dengan jumlah 58 kasus Covid-19. Lalu dua klaster kegiatan pengajian, dengan 30 kasus. Sementara dari satu klaster liburan ke Bandung terdata 34 kasus. Ditambah 20 klaster perjalanan, dengan 69 kasus.

Dikhawatirkan jumlah klaster penyebaran Covid-19 ini akan terus bertambah jika masyarakat tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Deden menilai, ada sejumlah kendala dalam upaya penanganan Covid-19. Salah satunya masih ada warga yang beranggapan Covid-19 bukanlah warga berbahaya dan mengancam keselamatan. Selain itu, kata dia, ada juga warga yang menganggap prokes kurang efektif dalam mencegah penularan Covid-19.

Menurut Deden, ada juga masyarakat yang sudah mulai bosan dengan situasi pandemi dan prokes. Padahal, penerapan prokes merupakan bagian dari upaya meminimalkan potensi penyebaran Covid-19. “Kami berharap masyarakat tidak bosan untuk terus menerapkan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir,” kata dia.

Berdasarkan peta zona level kewaspadaan penyebaran Covid-19 periode 19 Januari-1 Februari 2021, 30 dari 31 kecamatan di wilayah Kabupaten Indramayu statusnya zona merah atau risiko tinggi. Satu kecamatan lainnya, yaitu Kertasemaya, statusnya zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement