Sabtu 06 Feb 2021 11:35 WIB

'Ambisi Kekuasaan Moeldoko tak Boleh Tabrak Etika Politik'

Kekuasaan yang dimilikinya bukan berarti bisa berbuat seenaknya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Moeldoko.
Foto:

Demokrat meyakini, bahwa gerakan pengambilalihan bukanlah wacana yang hadir dari internal partai. Dia menegaskan, ada pihak dari luar partai atau eksternal yang terlibat dalam upaya menggulingkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yaitu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Dalam kasus tersebut, Demokrat menilai, bahwa tidak mungkin segelintir kader dan mantan kader berani melakukan penggulingan kepemimpinan lewat kongres luar biasa (KLB). Jika tidak ada keterlibatan orang yang memiliki kekuasaan dan dana besar untuk melakukan gerakan tersebut.

Demokrat, kata Teuku, telah mendengar kesaksian yang menyampaikan bahwa Moeldoko sudah melakukan pertemuan dengan kader pusat dan daerah. Mereka dijanjikan sejumlah hal dan diberi dana awal sekira 25 persen. Sisanya akan diberikan setelah mantan Panglima TNI itu memimpin Demokrat.

 

"Semua itu membuktikan bahwa upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh pihak luar itu nyata dan serius. Karena uang sudah mulai digelontorkan dan Saudara Moeldoko sudah aktif melakukan pertemuan-pertemuan," ujar Teuku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement