Sabtu 06 Feb 2021 22:10 WIB

Akhir dari Harimau yang Lepas di Singkawang

Seekor harimau dengan peluru tajam hingga mati dan seekor lainnya dengan peluru bius.

Harimau (Ilustrasi)
Foto:

Sadtata juga mengungkapkan petugas dalam tim gabungan tidak tidur selama 36 jam ketika berupaya mengamankan dua ekor harimau tersebut. 

"Kita sangat bersyukur karena penangkapan dua ekor harimau adalah merupakan pekerjaan yang sangat luar biasa namun dapat diselesaikan bersama-sama," katanya.

Tidak lupa dia memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang ikut membantu dalam upaya penangkapan dua ekor harimau tersebut. "Karena atas semua kerja kerasnya, kesabarannya dan soliditasnya menandakan ini sebuah sinergiantarpihak yang luar biasa. Bahkan 36 jam para petugas ini tidak tidur," kata Sadtata

Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo mengatakan, obat bius tidak bisa menembus ke badan harimau menjadi salah satu pertimbangan petugas melumpuhkannya dengan peluru tajam. Pertimbangan lain, ia mengatakan, BKSDA menyampaikan bahwa naluri alaminya sudah muncul kembali.

Ia mengatakan, harimau tersebut juga sudah menjebol beberapa kandang hewan yang ada di Sinka Zoo. Bahkan, harimau itu sudah membunuh dan memangsa hewan yang ada di Sinka Zoo.

"Sehingga dengan sangat terpaksa tim gabungan memberikan tindakan tegas dengan menggunakan peluru tajam," ujarnya.

Sebab, ia mengatakan, petugas mengkhawatirkan harimau tersebut bisa membahayakan masyarakat yang ada di sekitar Sinka Zoo. Adhi menyebutkan, sampai dengan hari ini baru ada satu korban jiwa akibat serangan hewan buas tersebut.

"Korban bukan merupakan pawang harimau tetapi kiper dari bagian kuda di Sinka Zoo," jelasnya.

Menurutnya, harimau yang berhasil dilumpuhkan diperkirakan usianya sekitar 1,5 tahun sedangkan satunya yang masih belum berhasil ditangkap berusia sekitar 1 tahun.

Keberhasilan itupun mendapat respons positip dari Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie. "Terima kasih kepada tim gabungan dan doa kawan-kawan," kata Tjhai Chui Mie.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement