Senin 08 Feb 2021 12:17 WIB

Positif Covid, Sejumlah Napi Lapas Sukamiskin Dibawa ke RS

Napi yang positif Covid-19 tanpa gejala menjalani isolasi di lapas.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyemprotkan cairan disinfektan di pintu masuk Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Senin (23/3/2020).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyemprotkan cairan disinfektan di pintu masuk Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Senin (23/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sebanyak 51 narapidana atau warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, dinyatakan positif Covid-19. Sebagian besarnya disebut berstatus tanpa gejala (OTG).

Kepala Lapas Sukamiskin Asep Sutandar menjelaskan, dari 51 orang yang positif Covid-19, 47 orang di antaranya OTG. “Kondisi yang bersangkutan merasa baik-baik saja karena OTG, bahkan menanyakan kenapa positif? Tapi, hasil labnya seperti itu,” kata dia, Senin (8/2).

Sementara sejumlah orang lainnya disebut dibawa ke rumah sakit (RS) karena menunjukkan gejala. “Empat orang bergejala (di rawat di RS),” ujar Asep.

Kasus positif itu diketahui berdasarkan hasil tes swab massal yang dilakukan terhadap warga binaan dan juga petugas Lapas Sukamiskin, pekan lalu. Tes lanjutan digelar setelah sebelumnya ada enam orang di lapas yang dinyatakan positif Covid-19.

Berdasarkan hasil tes lanjutan terhadap sekitar 460 orang, diketahui 51 orang hasilnya positif. Selain itu, ada tiga petugas lapas yang juga positif Covid-19.

Asep mengatakan, puluhan warga binaan yang statusnya OTG menjalani isolasi di sel tahanan masing-masing. “Isolasi mandiri di kamar masing-masing karena di sini (lapas) one man, one cell (satu sel untuk satu tahanan). Untuk itu, kami tetap memperlakukan beliau-beliau yang terpapar untuk tetap menerapkan prokes (protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19) dengan baik di dalam,” katanya.

Menurut Asep, pihak Lapas Sukamiskin berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk terus mengawasi warga binaan yang positif Covid-19 itu. “Kita akan tunggu dua minggu. Kerja sama terus dengan Dinkes dalam pemantauan,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement