Senin 08 Feb 2021 23:37 WIB

Dinkes Pantau Napi Positif Covid-19 di Lapas Sukamiskin

Napi positif di lapas menempati masing-masing sel untuk isolasi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, Senin (8/2/2021).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, Senin (8/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memantau para warga binaan atau narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin yang tengah menjalani isolasi. Dari 51 orang yang dilaporkan terkonfirmasi positif, 47 di antaranya disebut menjalani isolasi di lapas.

Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan, pihaknya ikut memantau warga binaan yang tengah menjalani isolasi di lapas dan membantu penanganannya. Pemantauan dilakukan agar isolasi pasien positif itu bisa berjalan dengan baik. “Penanganan bersama tim kesehatan lapas dan Dinkes Provinsi Jabar,” kata dia, Senin (8/2).

Menurut Ahyani, upaya pelacakan dan pengetesan pun akan terus dilakukan. Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan lapas, ia mengatakan, pihaknya akan memberikan penyuluhan. Selain itu, menurut dia, akan dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan lapas oleh petugas Palang Merah Indonesia (PMI).

Sebelumnya dilaporkan ada enam orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di lingkungan Lapas Sukamiskin. Setelah itu, dilakukan tes swab massal terhadap warga binaan dan juga petugas lapas, Kamis (4/2). Tes menyasar sekitar 460 orang. 

Hasilnya, menurut Kepala Lapas Sukamiskin Asep Sutandar, ada 51 warga binaan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Empat orang di antaranya mengalami gejala, sehingga mesti dibawa ke rumah sakit. Sementara 47 lainnya menjalani isolasi di lapas. “Di kamar masing-masing karena di sini (dalam lapas) one man, one cell (satu sel untuk satu orang),” kata dia.

Asep mengatakan, warga binaan yang terpapar Covid-19 pun diingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement