Rabu 10 Feb 2021 07:57 WIB

Satgas Covid-19 Ingatkan Oranye Bukan Zona Aman

Daerah masuk zona risiko sedang mengalami peningkatan menjadi 346 daerah.

Rep: Dessy Suciati Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan zona oranye atau risiko sedang penyebaran Covid-19 bukanlah zona aman. Karena itu, ia meminta daerah-daerah yang masuk kategori zona risiko sedang agar tak lengah dan meningkatkan penanganan kasus.

Wiku mengungkapkan itu setelah mencatat terdapat penurunan jumlah daerah yang masuk dalam kategori zona risiko tinggi per 31 Januari 2021. Jumlah daerah di zona risiko tinggi atau zona merah turun menjadi 43 kabupaten kota dari 63 daerah.

Namun, jumlah daerah dengan zona risiko sedang mengalami peningkatan dari 322 kabupaten kota pada minggu lalu menjadi 346 daerah. Sedangkan daerah yang masuk pada zona risiko rendah mengalami penurunan dari 144 daerah pada minggu lalu menjadi 109 kabupaten kota.

“Mohon agar target perpindahan zonasi tidak hanya difokuskan pada zona merah, tetapi juga zona oranye sehingga dominasi zona risiko dapat menjadi zona kuning dan zona hijau,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (9/2).

Selain itu, Wiku juga meminta para pimpinan daerah agar dapat menjadikan data zona risiko ini sebagai peringatan di wilayahnya masing-masing. Data zonasi ini diharapkan menjadi dasar dalam mengambil kebijakan untuk menangani pandemi Covid-19 secara akurat dan tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement