Selasa 16 Feb 2021 09:52 WIB

Ratusan Santri Positif Covid-19 di Tasik Jalani Isolasi

Sejumlah tempat disiapkan untuk isolasi santri yang positif Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Iring-iringan ambulans membawa para santri dari salah satu pesantren di Tasikmalaya untuk menjalani isolasi, Senin (15/2/2021).
Foto:

Ihwal RS Dewi Sartika, menurut Asep, statusnya saat ini masih sebagai tempat isolasi terpusat milik pemerintah, bukan RS darurat Covid-19. Karenanya, RS Dewi Sartika belum dapat digunakan untuk isolasi pasien positif dengan gejala. Ia mengatakan, pihaknya telah menempuh berbagai cara untuk menjadikan RS Dewi Sartika sebagai rumah sakit darurat. Namun, hingga saat ini masih ada syarat yang belum terpenuhi. “Rumah sakit darurat itu tahapannya masih panjang, jadi kita gunakan yang ada dulu,” ujarnya.

Sementara santri bergejala atau pengajar yang sudah berusia di atas 50 tahun rencananya ditempatkan di RSUD dr Soekardjo. Menurut Asep, di RS tersebut setidaknya tersedia 15 tempat tidur untuk menampung pasien positif. 

Adapun santri yang tidak dipindahkan ke tempat isolasi terpusat akan menjalani karantina di lingkungan pesantren. Satu kamar isolasi disebut hanya akan diisi maksimal 4-5 santri yang positif. Tempat isolasi santri positif ini dipisahkan dengan yang negatif. “Sisanya yang negatif akan dipulangkan besok secara bertahap. Jadi, nanti potensi berkerumunnya rendah,” kata Asep.

 

Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, kegiatan di pesantren tersebut akan dihentikan sementara waktu. Menurut dia, aktivitas keluar-masuk lingkungan pesantren juga tidak diperbolehkan. “Jadi, kita lockdown pesantren itu, tak (ada aktivitas) keluar-masuk. Kita akan berikan kebutuhan selama karantina mikro,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement