Kamis 25 Feb 2021 22:28 WIB

Tim PVMBG Kaji Pergerakan Tanah di Wilayah Tasikmalaya

Hasil kajian tim PVMBG akan menjadi masukan bagi Pemkab Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi rumah warga yang dilaporkan terdampak pergerakan tanah di wilayah Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya.
Foto: Bayu Adji P
Kondisi rumah warga yang dilaporkan terdampak pergerakan tanah di wilayah Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung, Kabupaten Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengkaji pergerakan tanah di sejumlah daerah wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, daerah yang didatangi tim PVMBG ini, antara lain wilayah Kecamatan Gunungtanjung, Cibalong, Bantarkalong, dan Puspahiang.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, setelah melakukan kajian, tim PVMBG akan terlebih dulu mengolah datanya. Ia mengatakan, hasil kajian itu nantinya disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah daerah. Ini akan menjadi masukan bagi pemerintah untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya. “Untuk hasilnya akan disampaikan maksimal dua minggu,” kata dia, Kamis (25/2).

Pada Februari ini, pergerakan tanah dilaporkan terjadi di wilayah Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong. Saat awal kejadian, dilaporkan ada sekitar tujuh rumah warga yang terdampak. Berdasarkan informasi dari pemerintah desa setempat, pergerakan tanah juga dilaporkan berdampak terhadap jalan dan area persawahan. Selain itu, dilaporkan ada bagian bangunan sekolah yang ambruk, diduga juga terdampak pergerakan tanah.

Selain di Singajaya, terjadi juga pergerakan tanah di wilayah Desa Bojongsari, Kecamatan Gunungtanjung. Pergerakan tanah di wilayah tersebut dilaporkan pernah terjadi pada sekitar 2018. Pada Februari ini, tanah dilaporkan kembali bergerak. Ada puluhan rumah yang terdampak pergerakan tanah ini. Sejumlah warga pun terpaksa mengungsi.

Berdasarkan hasil kajian cepat PVMBG di wilayah Kampung Munjul, Desa Bojongsari, terjadi pergerakan tanah dan tanah yang ambles di lokasi perkebunan sekitar dua meter, dengan lebar sekitar 40 meter. Kejadian itu mengakibatkan 18 rumah warga mengalami kerusakan tingkat berat, dan tiga rumah rusak ringan lantaran terjadinya retakan.

Menurut Nuraedidin, di wilayah Bojongsari dan Singajaya masih ada warga terdampak pergerakan tanah yang mengungsi. Ia mengatakan, warga mengungsi sementara ke rumah keluarga atau kerabatnya. Menurut dia, jika PVMBG nantinya merekomendasikan warga terdampak untuk direlokasi, BPBD akan melakukan koordinasi untuk menyiapkannya. “Kita akan koordinasi kembali untuk persiapannya karena kan relokasi harus ada prosesnya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement