Rabu 10 Mar 2021 19:32 WIB

231 Ulama dan Tokoh Jabar Divaksin di Gedung Pakuan

Aher hingga Ceu Popong ikut divaksin di gedung Pakuan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mendampingi Gubernur Jawa Barat periode  2008-2013 dan 2013-2018 Ahmad Heryawan saat mengikuti vaksinasi covid-19 massal bagi ulama dan tokoh Jawa Barat, di rumah dinas gubernur Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/3). Keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadikan rumah dinasnya sebagai tempat vaksinasi Covid-19 diharapkan bisa diikuti oleh kepala daerah lainnya untuk mempercepat proses vaksinasi di Jawa Barat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mendampingi Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013 dan 2013-2018 Ahmad Heryawan saat mengikuti vaksinasi covid-19 massal bagi ulama dan tokoh Jawa Barat, di rumah dinas gubernur Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/3). Keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadikan rumah dinasnya sebagai tempat vaksinasi Covid-19 diharapkan bisa diikuti oleh kepala daerah lainnya untuk mempercepat proses vaksinasi di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satgas Covid-19 Jawa Barat memvaksin 231 ulama dan tokoh masyarakat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/3). Ini merupakan komitmen Pemprov Jabar dalam mempercepat vaksinasi seperti diinstruksikan Pemerintah Pusat.

Dua gedung bersejarah milik Pemprov Jabar tersebut dipinjamkan sebagai sentra vaksinasi. Khusus Gedung Pakuan, peminjamannya berjangka panjang.   

Baca Juga

Dalam daftar undangan sebetulnya ada 449 tokoh dan ulama, namun yang hadir di hari pertama ini 231 orang. Tampak hadir sesepuh Jabar Otje Djundjunan atau Ceu Popong, Ibu Aang Kunaefi (istri Gubernur Jabar Aang Kunaefi periode 1975-1985, Gubernur Jabar periode 2008 – 2018 Ahmad Heryawan, serta tokoh berjasa lainnya.

"Tokoh-tokoh Jabar dahulu. Mudah mudahan sukses. Tadi ada Pak Aher, gubernur sebelum saya. Ada ibu Aang Kunaefi, (istri) gubernur zaman saya masih balita. Ada Ceu Popong, orang tua kita. Semua akan disuntik vaksin di sini," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Setelah itu, kata dia, Gedung Pakuan akan dijadikan tempat pelayanan vaksinasi. Penyelenggaraan vaksinasi dilakukan dengan prokes ketat. Sebelum disuntik, para tokoh diskrining kesehatan. Tokoh yang datang didominasi lansia yang memang sesuai target vaksinasi tahap dua ini.

“Kebetulan lansia di Jabar ini banyak tokoh- tokoh yang berjasa untuk Jabar. Para mantan gubernur wakil gubernur istrinya dan lain-lain kita dahulukan, para ulama sepuh itu juga kita dahulukan," kata Emil.

 

Menurutnya, Gedung Pakuan dijadikan sentra vaksinasi untuk mempercepat proses penyuntikan agar kekebalan kelompok cepat pula terbentuk. Gubernur mendorong bupati/wali kota menjadikan rumah dinasnya sebagai sentra vaksinasi, mengikuti jejak Pemdaprov Jabar.

"Kalau mengandalkan puskesmas waktu vaksinasi bisa lama. Saya imbau para wali kota dan bupati di Jabar dapat melakukan hal yang sama," katanya.  

Emil mengajak institusi lain yang memiliki gedung besar untuk meminjamkan tempatnya sebagai sentra vaksinasi. "Kami sudah menghitung kecepatan vaksinasi di Jabar. Hari ini vaksinasi masih 22.000 per hari. Jika target vaksinasi ingin tercapai, kita harus naik ke 150.000 per hari. Mengandalkan puskesmas tidak cukup," katanya.

Ahmad Heryawan yang ikut disuntik mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemdaprov Jabar. Keputusan ini bisa memunculkan antusiasme masyarakat untuk divaksin.

“Sangat bagus karena wajar masyarakat Jawa Barat paling banyak penduduknya, banyak warganya dan masyarakat ingin menerima berbondong-bondong,” kata Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.

Menurutnya, vaksinasi yang mendahulukan tokoh lansia juga bisa menjadi contoh bagi masyarakat agar tidak ragu untuk divaksin. Kehadiran tokoh- tokoh masyarakat diharapkan bisa menghadirkan rasa aman dan nyaman masyarakat.

“Ini menjadi contoh bagi masyarakat jadi kita tidak akan ragu karena vaksin untuk menyelamatkan bangsa dan sekaligus administrasi sudah ada izin dari Badan POM, jadi kita percaya saja pada negara tidak mungkin negara merugikan anak bangsanya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement