REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDIP Rano Karno mengatakan, Rumah Budaya yang akan diresmikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjukkan komitmen PDIP merawat identitas kebangsaan Indonesia. "Rumah Budaya ini wujud strategi kebudayaan. Bukan sekadar demi ekspresi kesenian belaka," kata Rano Karno dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (27/3).
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akan meresmikan Rumah Budaya di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Ahad (28/3). Menurut dia, PDIP memiliki komitmen yang teguh merawat identitas kebangsaan di tengah gempuran radikalisme, paham kebencian, hingga liberalisme yang mengepung.
Pria yang populer sebagai 'Si Doel' itu menyatakan pemaknaan sebagian besar orang tentang budaya seringkali mengalami simplifikasi atau penyederhanaan, yakni hanya sekadar kesenian. Padahal, kata mantan Gubernur Banten ini, Antropolog Koentjaraningrat saja mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam masyarakat yang dimiliki melalui proses belajar. Dari proses belajar itulah seluruh unsur dalam kebudayaan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi.
"Nah, PDIP berkomitmen menjaga dan merawat identitas kebangsaan kita yang diwariskan secara turun temurun. Sebab disadari kebudayaan memungkinkan terjadinya persentuhan, membentuk pertalian sosial, dan menciptakan identitas kolektif. Kebudayaan juga memungkinkan lahirnya solidaritas yang mampu menghadirkan ikatan dalam masyarakat," ujar Rano Karno.
Dia menambahkan, di tengah arus deras informasi yang begitu gampang diperoleh, maka banyak hal bisa menjadi bahaya atau ancaman. "Radikalisme, ideologi kebencian, hingga liberalisme yang berkeras menihilkan peran negara, adalah beberapa di antaranya yang dapat membelah dan membangun jarak di antara sesama anak bangsa," ujarnya.
Oleh karena itu, BKN tampil untuk menjalankan strategi kebudayaan yang sudah sejak lama digaungkan oleh Bung Karno itu, dan Rumah Budaya yang akan diresmikan adalah salah satu bagian perwujudannya. Dari BKN, PDIP akan mendorong terbentuknya langkah-langkah yang tak hanya diniatkan untuk merawat kebudayaan dan identitas nasional kita, yang dikepung kebudayaan luar yang ingin meluluhlantakkan.
PDIP juga mendorong agar kebudayaan nasional Indonesia yang dikenal humanis, dapat berekspansi, menular, dan mendapat penerimaan yang baik dari masyarakat dunia. "Badan Kebudayaan Nasional tidak boleh didirikan hanya untuk sekadar menggugurkan kewajiban. Badan Kebudayaan Nasional adalah instrumen yang akan bekerja melanjutkan apa yang telah diinisiasi oleh Bung Karno dalam Trisakti, yakni berkepribadian di bidang budaya," kata Rano Karno.