Selasa 30 Mar 2021 19:46 WIB

Trauma Kebakaran Kilang Minyak, Warga Minta Direlokasi

Sejumlah warga mengaku trauma setelah kebakaran melanda kilang minyak Balongan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, melihat langsung kondisi para pengungsi terdampak kebakaran Pertamina Balongan, yang dipusatkan di GOR Bumi Patra Indramayu, Selasa (30/3).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, melihat langsung kondisi para pengungsi terdampak kebakaran Pertamina Balongan, yang dipusatkan di GOR Bumi Patra Indramayu, Selasa (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Warga terdampak kebakaran Pertamina RU VI Balongan mengharapkan ada relokasi ke tempat yang aman. Mereka mengaku trauma dengan kebakaran hebat yang terjadi pada tangki di dalam kilang tersebut.

Hal itu seperti yang disampaikan Satini (30), warga Blok Wismajati, Desa/Kecamatan Balongan. Rumahnya hanya berjarak puluhan meter dari dinding pembatas kompleks Pertamina RU VI Balongan.

Baca Juga

"Saya sering mencium bau menyengat seperti gas. Gak nyaman, pengennya sih pindah (relokasi)," ujar Satini, Selasa (30/3).

Saat peristiwa ledakan terjadi pada Senin (29/3) dini hari, Satini sudah tertidur bersama dua anak dan suaminya. Mereka semua terbangun karena kaget mendengar suara ledakan yang membuat rumah mereka bergetar.

Rumah Satini pun mengalami kerusakan. Kaca-kaca jendelanya pecah, plafon runtuh dan tembok rumahnya mengalami retak-retak. Satini yang baru melahirkan 1,5 bulan yang lalu pun berlari menyelamatkan diri sambil menggendong bayinya. Begitu pula suami dan anak pertamanya.

"Pokoknya trauma," ucap Satini.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Sarkim. Dia juga menginginkan adanya relokasi tempat tinggal. Dia mengaku sering mencium bau tak sedap di sekitar tempat tinggalnya, terutama ketika Pertamina melakukan perawatan.

"Apalagi setelah peristiwa kebakaran kemarin, saya trauma," kata Sarkim.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, usai meninjau lokasi pengungsian di GOR Bumi Patra Indramayu, mengaku sudah menerima aspirasi masyarakat yang ingin pindah dan direlokasi dari rumah mereka saat ini.

"Mereka takut, juga suka mencium bau (menyengat) dan muntah-muntah kalau ada kebocoran," ungkap Uu.

Keinginan warga, lanjut Uu, akan segera disampaikan kepada gubernur Jabar. Selanjutnya, mereka akan berkoordinasi dengan kepala daerah setempat dan Pertamina.

"Kalau pun jadi relokasi, biasanya tanah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat. Pemerintah provinsi biasanya membantu membangun rumah warga. Atau bisa juga dibantu Pertamina," kata Uu

Untuk saat ini, lanjut Uu, Pertamina menjanjikan akan mengganti kerugian rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terdampak ledakan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement