Ahad 04 Apr 2021 23:36 WIB

Produk Kopi dan Jahe Merah Asal Jabar Diminati Mancanegara

Nilai transaksi produknya mencapai miliaran rupiah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan saat meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus berupaya mengembangkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mempromosikan produknya. Dengan dukungan promosi ini, diharapkan produk UMKM asal Jabar bisa semakin dikenal, bahkan hingga mancanegara.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, ada sejumlah produk UMKM unggulan yang diikutsertakan dalam pameran bertaraf internasional. Ia mencontohkan produk kopi yang diberi nama Hofland Coffee. Produk kopi arabika asal Kabupaten Subang itu diikutkan dalam ajang Gulfood 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Menurut Kusmana, dalam pameran yang berlangsung selama satu pekan itu Hofland Coffee bisa menarik perhatian. “Setelah ikut pameran, alhamdulillah, dapat pesanan dari tiga negara, masing-masing 120 ton. Kalau dirupiahkan Rp 3 miliar,” kata Kusmana.

Kusmana mengatakan, orderan produk kopi itu datang, antara lain dari Arab Saudi dan Mesir. Selain produk kopi, menurut dia, ada juga produk jahe merah yang diminati mancanegara. Produk yang dihasilan pelaku usaha asal Kabupaten Kuningan itu disebut diminati konsumen dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Turki. “Nilai transaksinya Rp 50 miliar,” ujar dia.

Menurut Kusmana, sebelum memasuki pasar ekspor, produk-produk tersebut menjadi bagian dalam program UMKM Jabar. Program yang diikuti sekitar 3.000 pelaku usaha per tahunnya ini ditujukan untuk membawa UMKM naik kelas. Ia mengatakan, pelaku UMKM yang mengikuti program ini mendapat pendampingan selama sekitar enam bulan. “Jadi, yang diekspor ini dikurasinya di UMKM Juara,” kata dia.

Untuk membantu memperluas pemasaran, Dinas KUK Jabar mendorong pelaku UMKM memanfaatkan media digital. Sejauh ini, Kusmana mengatakan, dari sekitar 4,3 juta pelaku UMKM di Jabar, kurang lebih sudah 24 persennya melakukan digitalisasi. Dengan pemasaran secara daring ini, kata dia, diharapkan produk UMKM kian dikenal dan makin banyak yang membeli.

Dalam rangka membantu membangkitkan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19, pada April ini Pemprov Jabar akan mengampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Gerakan yang digagas pemerintah pusat ini diluncurkan Gubernur Ridwan Kamil di Kota Bandung, Sabtu (3/4). Gerakan ini disebut melibatkan sekitar 14.500 pelaku UMKM. “Jabar mendapat kehormatan selama bulan April ini dukungan pemerintah pusat digeser ke Jabar untuk membangkitkan UMKM,” kata Ridwan Kamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement