REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana alam terus terjadi di Tanah Air sejak 1 Januari 2021 hingga Senin (5/4). Tercatat sebanyak 1.045 bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kekeringan, banjir, hingga tanah longsor terjadi di berbagai wilayah Indonesia sejak awal tahun ini hingga awal April.
"Terdapat 1.045 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana alam hidrometeorologi basah. Bencana terbanyak adalah banjir dengan 451 kejadian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati saat konferensi virtual BNPB mengenai update bencana di Indonesia, Senin (5/4).
Kemudian bencana alam lainnya adalah puting beliung 265 kejadian, kemudian tanah longsor 209 kejadian, karhutla 90 kejadian, gempa bumi 16 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 13 kejadian. Bencana kekeringan terjadi satu kejadian. BNPB juga mencatat bencana di wilayah Tanah Air ini menimbulkan korban jiwa.
Raditya menyebutkan, sebanyak 337 jiwa meninggal dunia, 55 hilang, 12.463 luka-luka, dan 4.362.537 orang yang terdampak bencana harus mengungsi. BNPB juga mencatat ribuan bencana alam ini telah menimbulkan kerugian materiil yaitu sebanyak 55.467 rumah mengalami kerusakan dengan berbagai tingkatan, diantaranya 44.158 rumah rusak ringan, kemudian 6.152 rumah rusak sedang, dan 5.157 rumah rusak berat.
"Selain itu, sebanyak 1.715 fasilitas rusak yang terdiri dari 864 fasilitas pendidikan rusak, 664 fasilitas peribadatan rusak, dan 187 fasilitas kesehatan rusak. Kemudian 292 kantor rusak dan 125 jembatan rusak," katanya.