Rabu 14 Apr 2021 20:19 WIB

Budi Daya Ikan, Ini Perkiraan Laba Petani Milenial di Jabar

DKP Jabar mendampingi 82 pembudi daya ikan milenial.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Budi daya ikan lele dengan sistem bioflok. (ILUSTRASI)
Foto:

Sedangkan untuk budi daya nila, Hermansyah mengatakan, masa panennya setiap empat bulan sekali. Dalam sekali panen, kata dia, PIM diperkirakan mendapat laba mencapai sekitar Rp 17,69 juta. “Jadi, setiap bulannya Rp 4,42 juta,” kata dia.

Ihwal budi daya udang, Hermansyah mengatakan, DKP menyiapkan lahan di Cibalong, Kabupaten Garut, bagi enam PIM. Menurut dia, di sana tersedia lahan seluas sekitar 1.300 meter persegi, yang akan dimanfaatkan untuk budi daya 270 ribu benih udang. Apabila budi daya berhasil, kata dia, PIM diproyeksikan mendapat laba sekitar Rp 7,1 juta per bulan. “Udang juga sama, panennya setiap empat bulan sekali,” ujarnya.

Untuk mencapai target itu, Hermansyah mengatakan, DKP Jabar akan mendampingi PIM sejak awal. Mulai dari pembekalan terkait analisis kelayakan dan penyusunan rencana kerja, pengenalan teknologi, hingga teknik pengemasan dan pemasaran. Selain itu, kata dia, dinasnya juga akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi langsung setiap PIM. “Bulan April ini masih tahap pengadaan sarana,” kata dia.

Hermansyah memperkirakan panen lele yang dibudidayakan PIM bisa dilakukan Juni mendatang. Sementara nila dan udang bisa dipanen sekitar Agustus. “PIM intensif (budi daya di lahan DKP) angkatan satu ini akan berakhir dalam waktu setahun. Selanjutnya akan direkrut PIM intensif angkatan dua, tiga, dan seterusnya,” kata dia.

 

Hermansyah berharap, setiap angkatan PIM bisa berkembang dan mandiri usai menjalani program tersebut. Kalau berhasil, ia meyakini para pembudi daya milenial ini berkeinginan untuk mengembangkan usahanya di tempat lain. “Kalau terus di sini (lahan yang disiapkan DKP), berarti mereka tidak berkembang,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement