Jumat 23 Apr 2021 22:16 WIB

DPRD Cianjur Segera Panggil Dinkes Terkait Insentif Nakes

Selama pandemi lima bulan terakhir insentif mereka belum dibayar.

DPRD Cianjur Segera Panggil Dinkes Terkait Insentif Nakes (ilustrasi).
Foto: ANTARA/FB Anggoro
DPRD Cianjur Segera Panggil Dinkes Terkait Insentif Nakes (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR -- DPRD Cianjur, Jawa Barat, segera memanggil kepala dinas kesehatan setempat terkait insentif tenaga kesehatan penanganan COVID-19 yang belum dibayar selama delapan bulan terakhir.

Ketua DPRD Cianjur Ganjar Ramadhan mengatakan sangat miris mendapat laporan belum dibayarnya insetif ratusan orang tenaga kesehatan pelayanan COVID-19 padalah mereka selama ini merupakan garda terdepan dalam penanganan COVID-19.

"Selama pandemi lima bulan terakhir insentif mereka belum dibayar, sehingga kami memanggil pihak dinas dan rumah sakit agar segera mencairkan uang insentif garda terdepan selama pandemi, minimal insentif 5 bulan di tahun lalu sudah terbayarkan," katanya saat dihubungi Jumat (23/4).

Pihaknya akan kembali memanggil direksi rumah sakit dan kepala dinas kesehatan untuk mendengar langsung kendala apa yang menyebabkan insentif tenaga kesehatan belum kunjung diterima selama 8 bulan terakhir.

"Surat undangan sudah diberikan ke setiap dinas, Senin (26/4) pertemuan klarifikasi terkait masalah tersebut. Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan selama pandemi, namun jasa mereka terkesen disepelekan dengan insentif yang terlambat hingga berbulan-bulan," katanya.

Dia dan Komisi D DPRD Cianjur, berharap Pemkab Cianjur seharusnya memperhatikan tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19, karena mereka juga memiliki keluarga yang selama ini ditinggalkan, namun tidak mendapat kesejahteraan lebih.

"Minimal hak mereka berupa insentif dapat diberikan tepat waktu, kalau ada kendalanya di administrasi, selesaikan secepatnya, jangan sampai satu tahun bekerja bertaruh nyawa, hak mereka baru diberikan," kata legislator dari partai Gerindra.

Sebelumnya ratusan tenaga kesehatan di rumah sakit dan vila khusus penanganan COVID-19 Cianjur, sudah delapan bulan lamanya belum menerima insentif yang dijanjikan pemerintah pusat, mereka yang selama ini bergelut dalam penanganan COVID-19, terpaksa menghutang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Bahkan tidak sedikit yang mengadaikan barang berharga untuk menutupi kebutuhan rumah tangga karena tidak dapat pulang ke rumah selama menjalankan tugasnya. Mereka berharap insentiff yang dijanjikan pemerintah, dapat menjadi solusi saat terpisah dari keluarga.

"Harapan kami seluruh insentif dapat diterima sebelum lebaran, namun setidaknya insentif tahun lalu selama 5 bulan sudah diterima. Selama ini istilahnya nakes di Cianjur, punya dua dapur karena tidak bisa pulang selama penanganan COVID-19," kata tenaga kesehatan yang minta namanya disamarkan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement