Sabtu 29 May 2021 01:21 WIB

Pemkot Luncurkan Logo dan Tema Hari Jadi Bogor Ke-539

Jagratara Waluya dimaknai sebagai Kota Bogor bersama warganya harus selalu waspada.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman.
Foto: Dok Pemkot Bogor
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, resmi meluncurkan logo Hari Jadi Bogor (HJB) ke-539 tahun yang dilaksanakan pada 3 Juni 2021. Tema acara, yaitu 'Jagratara Waluya', yang berasal dari bahasa Sansekerta dan Sunda.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman menjelaskan, Jagratara diambil dari bahasa Sansekerta yang mengandung makna selalu waspada. Sedangkan Waluya diambil dari bahasa Sunda yang mengandung makna sehat.

Sehingga, Jagratara Waluya dimaknai sebagai Kota Bogor bersama warganya harus selalu waspada pada kemungkinan terburuk supaya terjaga keselamatan bangsa. "Bisa juga dimaknai Kota Bogor selalu waspada terhadap situasi dan kondisi agar terjaga keselamatan bersama," kata Atep di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/5).

Mengenai logo, Atep mengatakan, pada tahun ini, setidaknya ada beberapa warna dominan yang mewarnai logo resmi HJB ke-539. Warta itu meliputi, biru, hijau, oranye, dan merah. Atep mengatakan, untuk makna warna biru dalam logo melambangkan ketenangan.

Warna itu juga mencerminkan Bogor sebagai kota tempat orang-orang datang untuk menikmati ketenangan. Sedangkan, menurut Asep, warna hijau dan dedaunan melambangkan Kota Bogor yang identik dengan kesegaran dan pepohonan. "Kalau warna oranye dan merah melambangkan  kreativitas. Bahwa warga Kota Bogor terus berinovasi dan berkreasi," ucapnya.

Masih mengenai logo, Atep menuturkan, makna gambar gunung dan gedung di angka 5 sebagai ikon Kota Bogor yang terletak di bawah kaki Gunung Salak dan terus berkembang sesuai kondisi kekinian. Sedangkan makna gambar daun dan Istana Bogor di angka 3 menggambarkan simbol kota yang hijau dan alami serta menjadi bagian penting dari sejarah bangsa.

Selain itu, sambung Atep, makna gambar Kujang dan latar belakang batik pada angka 9 sebagai simbol Kota Bogor merupakan kota pusaka yang melestarikan kebudayaan nusantara. Atep melanjutkan, perayaan HJB ke-539 nanti tidak dilakukan secara meriah sebelum adanya pandemi Covid-19. Sebab, saat ini Kota Bogor sendiri masih berada di zona oranye.

Asep menyebut, untuk agenda utama ada rangkaian sidang paripurna istimewa di DPRD Kota Bogor yang diselenggarakan secara terbatas. Kemudian, ada doa bersama lintas agama yang akan dilaksanakan di Taman Ekspresi, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah. Acara itu dihadiri perwakilan lintas agama dan beberapa tokoh budayawan, serta undangan lainnya secara virtual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement