REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- BPBD Cianjur, Jawa Barat, segera melakukan pemetaan bersama Pemprov Jabar dan pusat terkait gempa bumi yang sempat membuat panik warga Cianjur, akibat pergeseran lempengan Sesar Mandiri yang masuk ke wilayah Cianjur.
"Gempa bumi berkekuatan 3.0 magnitudo mengguncang Cianjur (5/6) akibat lempengan Sesar Cimandiri yang berpusat di wilayah Cianjur Kota. Sehingga harus secepatnya menyelesaikan pemetaan jalur," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan.
Pihaknya mencatat tidak ada kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi yang sempat membuat panik warga menjelang malam di sebagian besar wilayah Cianjur itu. Namun warga diimbau tetap waspada dan jeli membaca tanda alam.
Ia mengimbau agar warga agar tidak panik karena empat kecamatan di Cianjur, masuk dalam wilayah yang dilalui Sesar Cimandiri atau patahan geser aktif yang terletak di bagian barat dari Provinsi Jawa Barat, sehingga rawan terjadi gempa.
Sesar Cimandiri membentang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhan Ratu-Sukabumi, mengarah ke timur laut melewati Cianjur, Bandung Barat, Subang dan mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di wilayah Padalarang dan Sesar Baribis di Subang.
Sebagai sesar aktif, Sesar Cimandiri bergerak dengan kecepatan geser 4-6 mm per tahun, empat kecamatan di Cianjur masuk ke dalam lintasannya seperti Kecamatan Campaka, Cibeber, Sukaluyu dan Haurwangi.
Saat ini, ungkap Irfan pihaknya bersama Provinsi Jabar masih melakukan pemetaan jalur Sesar Cimandiri yang diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat berkoordinasi dengan BMKG dan pusat vulkanologi.
"Kami mengimbau warga Cianjur, tidak panik dan lebih meningkatkan kewaspadaan. Setelah pemetaan selesai dilakukan, kami langsung sosialisasikan pada semua pihak desa yang masuk dalam jalur Sesar Cimandiri," katanya.