Jumat 17 Mar 2023 13:38 WIB

Jejak Longsor Purba Ditemukan di Wilayah Kota Sukabumi

Keberadaan jejak longsor purba ini ditandai dengan keberadaan mata air panas Cikundul

Wisata pemandian air panas Cikundul di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi yang menjadi salah satu tujuan favorit warga berwisata .Hasil penelitian yang dilakukan Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan jejak longsor purba di lokasi ini.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wisata pemandian air panas Cikundul di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi yang menjadi salah satu tujuan favorit warga berwisata .Hasil penelitian yang dilakukan Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan jejak longsor purba di lokasi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Hasil penelitian yang dilakukan Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan jejak longsor purba di wilayah Kota Sukabumi. Jejak longsor purba tersebut ditemukan melintang dari utara hingga selatan di Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Demikian disampaikan ahli Geologi Struktur dan Tektonik PSG Badan Geologi Kementerian ESDM Sukahar Eka Adi Saputra saat publikasi survei patahan aktif gempa bumi di Kota Sukabumi, Jumat (17/3/2023).

Menurut Sukahar, keberadaan jejak longsor purba ini ditandai dengan keberadaan mata air panas yang berada di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu. Hal itu mengindikasikan adanya sesar aktif.

Selain itu, lanjutnya, indikasi lainnya terdapat beberapa amblas tanah yang terjadi di wilayah Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, yang ada kolerasinya dengan zona patahan.

Dia mengatakan, dampak patahan gempa di Desa Gandasoli, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, yang terjadi pada 1982 lalu harus dijadikan pembelajaran gempa untuk wilayah Kota Sukabumi.

"Hasil survei yang kami lakukan ini untuk menggabungkan hasil penelitian permukaan maupun bawah permukaan yang diharapkannya menjadi data atau sumber para pemangku kepentingan dalam upaya mitigasi bencana," ucapnya.

Sukahar mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan berbagai penelitian untuk mengidentifikasi Sesar Cimandiri. Hal ini agar dihasilkan informasi yang lebih mendetail dari hasil penelitian sebelumnya, seperti pemetaan orde atau cabang patahan Sesar Cimandiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement