REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan orang simpatisan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS), Jumat (11/60, mendatangi Gedung DPRD Kota Bogor, di Jalan Pemuda Kota Bogor, Jawa Barat. Mereka mengawal dialog antara Wali Kota Bogor Bima Arya dan perwakilan simpatisan HRS.
Massa simpatisan tampak ada yang membawa atribut berupa spanduk dan poster yang berisikan tulisan aspirasi yang disampaikan, sehingga membuat arus lalu lintas di Jalan Pemuda di depan gedung DPRD menjadi macet. Petugas gabungan dari kepolisian dan TNI tampak berjaga-jaga di pintu masuk dan di pintu gerbang gedung DPRD.
Ada juga polisi yang bertugas di jalan raya, tampak mengalihkan sementara arus lalu lintas di depan gedung DPRD. Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, dirinya bersama Forkopimda Kota Bogor siap berdialog dengan perwakilan simpatisan HRS dalam jumlah terbatas, yakni maksimal 10 orang, untuk menjaga protokol kesehatan.
Menurut Bima, pada saat aksi demo simpatisan HRS yang menamakan diri Forum Masyarakat Peduli Keadilan (FMPK) di Balai Kota Bogor, Rabu
(9/11), Habib Mahdi menghubunginya melalui telepon seluler untuk berdialog. Pembicaraan pada telepon selulernya tersebut disanggupi Bima Arya untuk berdialog pada Jumat hari ini sekitar pukul 13.00 WIB.
"Kapolresta Bogor Kota dan Forkopimda Kota Bogor tadi malam telah berkoordinasi dengan Habib Mahdi Assegaf, mengenai persiapan dialog dengan perwakilan massa, maksimal 10 orang, di Gedung DPRD Kota Bogor, untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas di tengah Kota," katanya.
Bima Arya juga menyatakan, dirinya belum tahu apa yang akan disampaikan oleh massa pendukung HRS. Sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor bersama Forkopimda, hanya akan mendengarkan aspirasi yang disampaikan.
"Kami akan mendengarkan dan menampung, Kami belum tahu apa yang akan disampaikan," katanya pula.