Jumat 11 Jun 2021 16:25 WIB

Warga Jabar Diminta Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan

Kenaikan kasus Covid-19 merupakan imbas dari libur Lebaran 2021

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Personel Brimob Polda Jabar menyemprotkan cairan disinfektan ke area permukiman warga di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/6). Penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kampung Ciburial setelah 72 warganya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Personel Brimob Polda Jabar menyemprotkan cairan disinfektan ke area permukiman warga di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/6). Penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kampung Ciburial setelah 72 warganya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Warga Jawa Barat diminta untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan (5M). Hal itu berkaitan dengan kasus penyebaran Covid-19 di Jawa Barat yang mengalami kenaikan pasca libur Lebaran 1422 Hijriah.

Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan mendorong agar sosialisasi penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan kepada masyarakat. Terlebih saat ini, penyebaran kasus Covid-19 mengalami kenaikan pasca libur panjang.

"Sosialisasi dan edukasi 5M sudah menunjukan hasil yang baik walaupun ada beberapa (masyarakat) yang kurang patuh," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima, Jumat (11/6).

Ia menuturkan, pasca libur panjang, permasalahan Covid-19 harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Selain itu, program vaksinasi di Jawa Barat terus harus digenjot untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19 di daerah-daerah."Vaksinasi yang meluas dan cepat terasa lebih baik daripada provinsi lain," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Provinsi Jabar siaga Covid-19 terkait kenaikan kasus virus corona yang disebabkan aktivitas mudik Lebaran 2021, seperti adanya kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit wilayah Jawa Barat.

"Sedang Siaga 1, pertama terjadi kenaikan dalam BOR, biasanya turun. Minggu ini naik delapan persen dari 30,6 menjadi 38,2 persen. kenaikan ukurna BOR kalau sampai 10 persen itu ada lonjakan," kata Kang Emil seusai Rakor Penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (31/5).

Kang Emil menuturkan kenaikan kasus Covid-19 merupakan imbas dari libur Lebaran 2021 dan adanya warga yang melaksanakan mudik meskipun ada larangan melakukan mudik. "Karena libur Lebaran dan mudik yang bocor yang sudah kita upayakan. Mudah mudahan jadi pembelajaran. Apa yang kita upayakan untuk menghindari hal ini," katanya.

Menurutnya berdasarkan data yang diterima oleh pihaknya diketahui bahwa sejumlah rumah sakit di Jabar kembali penuh sehingga pihaknya meminta pengelola rumah sakit untuk segera mengalihfungsikan kamar perawatan umum untuk pasien Covid-19.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement