REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengakui ketersediaan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung terus meningkat. Peningkatan itu sejalan dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Bandung.
"BOR kita sudah mendekati 89 persen, sekitar 88,8 persen. Taruhlah mendekat 90 persen, ini kan sudah harus waspada tinggi. Hampir semua rumah sakit okupansinya mengalami peningkatan," kata Ema di SMPN 43 Bandung, Senin (14/6) .
Ema menyebut sudah seharusnya masyarakat Kota Bandung mewaspadai pergerakan kasus ini. Untuk mengatasi lonjakan jumlah BOR, pemerintah berupaya untuk menambah tempat tidur di rumah sakit.
"Upayanya sedang terus pada penambahan tempat tidur di seluruh 27-28 rumah sakit rujukan di Kota Bandung," kata Ema.
Kasus Covid-19 di Kota Bandung mengalami peningkatan sebagai dampak dari libur lebaran. Per tanggal 13 Juni, sudah ada 1.188 kasus terkonfirmasi aktif yang ada di Kota Bandung. Dengan total kasus sebanyak 20.863 orang yang terpapar Covid-19.
"Karena kondisinya baik akumulatif dan aktif semua sedang bergerak naik. Sekarang angka aktif saja 1.188, ada kenaikan 86 orang. Kita harus waspada," kata Ema.
Secara zona, Ema menyebut Bandung masih di zona kuning dengan skor 2,04. Dia menyebut jika ke tingkat RT, zona di Bandung masih 80 persen berada di zona hijau.
"Kami perhatikan adalah dinamika pandemi yang harus kita waspadai, itu yang jadi bahan pertimbangan agar pimpinan tidak ragu dalam mengambil kebijakan karena sesuai dengan fakta di lapangan," kata Ema.
Dengan tingginya BOR di Kota Bandung, Ema mengingatkan pada tingkat kelurahan dan kecamatan untuk menyediakan tempat isolasi mandiri. Menurutnya, saat ini okupansi hotel untuk isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah pun dalam kondisi penuh.
"Saya inginnya satu kelurahan punya satu tempat isolasi mandiri, karena sekarang hotel yang sudah kita siapkan kondisinya full, ada dua hotel yang sedang dinegosiasi, mudah-mudahan lancar," kata Ema.