Senin 28 Jun 2021 12:03 WIB

Desakan Lockdown, Pemkot Bandung Sebut tak Mampu

Belum mengetahui pasti jumlah yang terpapar Covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Desakan Lockdown, Pemkot Bandung Sebut tak Mampu. Tampak gedung balai kota Bandung
Foto: istimewa
Desakan Lockdown, Pemkot Bandung Sebut tak Mampu. Tampak gedung balai kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung angkat bicara terkait desakan kalangan masyarakat untuk melakukan Lockdown atau karantina wilayah akibat peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan. Kebijakan lockdown dinilai tidak dapat dilaksanakan di Kota Bandung.

"Untuk di Bandung, kami rasanya gak punya cukup kemampuan itu (lockdown) dan kami meyakini PPKM cukup efektif karena teman di kewilayahan lebih tahu," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan, Senin (28/6).

Ia menuturkan, apabila kebijakan lockdown dilakukan maka pemerintah memiliki kewajiban untuk membiayai kehidupan seluruh masyarakat. Di Kota Bandung sendiri total penduduk yang terdata mencapai 2.5 juta orang.

Pihaknya juga menilai jika mengusulkan ke pemerintah pusat maka akan dikembalikan kepada kesiapan pemerintah daerah. Saat ini yang perlu dilakukan yaitu pengawasan lebih diperketat termasuk masyarakat harus sama sama disiplin.

Sebelumnya, Penghentian sementara atau lockdown aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di Balai Kota Bandung meluas hingga ke seluruh kantor-kantor dinas yang berada diberbagai titik. Kebijakan lockdown diputuskan akibat terjadi peningkatan kasus Covid-19.

"Semua termasuk di Jalan Cianjur (kantor dinas), Disporan semua diluar balai kota, OPD aja," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (28/6).

Ia mengatakan, kegiatan ASN di Balai Kota Bandung dihentikan sementara akibat peningkatan kasus Covid-19 terhadap para pegawai. Namun untuk pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dan diharapkan tidak terjadi gangguan.

"Peningkatan jumlah karyawan pemkot yang terpapar virus corona Covid-19 sehingga diputuskan untuk menutup kegiatan di Balai Kota tapi untuk yang berhubungan dengan pelayanan tetap dobuka sehingga gak ada pelayanan masyarakat yang terganggu," katanya.

Ia mengatakan, seluruh ASN diarahkan untuk bekerja di rumah pasca penghentian sementara aktivitas di Balai Kota Bandung dan kantor dinas. Yana mengaku belum mengetahui pasti jumlah yang terpapar Covid-19 namun angkanya terus mengalami kenaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement